Membaca Tulisanmu
Kita sudah lama sekali tak bersua. Bagaimana kabarmu? Masih sama seperti dulu? Semoga tak ada yang kamu lupakan tentang pertemuan singkat yang terjadi antara kita. Dulu. Entah kapan.
Jadi, sore tadi aku membaca akun sosialmu, yang dulu seringkali kubuka ketika kurindukan keberadaanmu di sisiku. Bukan untuk memintamu hadir lagi, tapi aku hanya ingin mengenang. Sesekali saja dan akan segera kulenyapkan kembali.
Aku tahu bahwa kamu baik-baik saja. Aku selalu tahu keadaanmu dari setiap tulisan yang kamu torehkan di jejaring sosialmu itu. Kamu orang yang tanggung dan tak cengeng. Aku tahu itu. Mungkin, itu sebabnya kamu terlalu angkuh untuk mengatakan perasaanmu, dulu. Ya, aku tidak mengada-ada, aku tahu bagaimana anggapanmu padaku. Tapi, sudahlah.
Aku masih berada di akun sosialmu beberapa menit yang lalu. Hanya ingin melihat sekilas segala aktivitas yang selalu kamu banggakan dan ingin kamu sebarkan pada semua penghuni dunia maya.
Bagiku, kamu ibarat kristal yang indah. Mengagumkan, tapi terlalu bening hingga tak ada sekat yang mampu memisahkan antara kamu dan dunia sekitar. Terlalu dan apapun yang terlalu, seringkali tidak baik. Mungkin.
Aku sampai pada bagian ketika kalian, kamu dan temanmu, membicarakanku secara tersirat. Aku tahu itu. Sekali lagi, kamu keluarkan keangkuhanmu untuk mengalihkan penglihatanku dari kekristalanmu. Sudahlah.
Oke, sudah saatnya aku kembali melenyapkanmu dari pikiranku. Meninggalkan segala gurat kebahagiaan semu yang dulu pernah kamu torehkan di lembaran memoarku. Melihatmu bahagia di ujung seberang saja, itu sudah cukup melegakanku.
Sebagai penutup, aku ingin memberi saran untukmu. Jangan kamu berikan perhatianmu itu pada pria lain yang bisa saja memberikanmu penilaian lebih, seperti diriku. Simpan rapat-rapat kebaikanmu untuk orang yang benar-benar kamu kasihi. Jangan lagi membuat pria lain merasa kamu permainkan. Suatu saat, kamu pasti mengerti bagaimana rasanya hancur hati ini ketika melihat orang yang selama ini mengasihi, ternyata hanya menjual kemanisan di ujung saja.
Salam apapun,
Priamu tak Bernama
18 Comments
Cewek itu suka PHPin cowok ya... bikin cowok patah hati deh...
BalasHapusHehe. Cowok juga suka php, bun :p
Hapusbukan cewek aja, cowok juga kadang2 suka PHPin jg lho
BalasHapusHehe. Bener, mit :)
Hapusati2 lo.. hehee.. ckckckck...
BalasHapuswedew priamu tak bernama daleemm ya? siapakah?
Siapa ya, mbak :O. Nanti saya kenalkan, deh. Hehe..
Hapusmelupakan memang susah yah mbak, apalagi kalau sudah main perasaan, galau, hhehe..
BalasHapusHehe. Bener banget, mas :)
Hapusapa ini neng hepi? Maksudnya lo stalking ya muhehehewww
BalasHapusbaca tulisan blogku juga ya :'>
Hehe. Tau aja, nih, mbak igniel :p
Hapusini seperti
BalasHapussesuatu yang tak asing di sekitar saya >,<
Hmmm :3
HapusIni postingan curhat? :p
BalasHapusGag curhat, kak :), fiksi kok :D
HapusHope the best for you btw your background is so cute :D
BalasHapusWWW.PUTRIVALENTINALIM.BLOGSPOT.COM
Thanks, mbak Put :)
Hapuswah, ditujukan untuk seseorang sepertinya :)
BalasHapusHehe. ndak, kok, mbak :D
HapusTerimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^
Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).