Inilah Cara Budidaya Ternak Belut yang Sehat

By Kamis, Desember 26, 2019 ,

Inilah Cara Budidaya Ternak Belut yang Sehat
Inilah Cara Budidaya Ternak Belut yang Sehat

Saat ini banyak orang mulai melirik usaha budidaya belut karena berbagai alasan. Pertama, ternak belut memang termasuk bisnis yang menjanjikan karena permintaan belut yang terus meningkat. Sedangkan di sisi lain, belut mulai sulit ditemukan di alam bebas akibat habitatnya yang banyak tercemar. Kedua, ternak belut memerlukan perawatan yang relatif mudah. Meskipun mudah di banyak hal, peternak tetap harus tahu cara budidaya ternak belut yang sehat agar hasil panen sesuai harapan.

Setiap orang bisa memulai usaha ternak belut dengan modal yang minim. Bahkan dengan lahan sempit sekalipun, ternak belut bisa dimulai. Itu berarti syarat-syarat untuk memelihara belut sebenarnya tidak sulit. Peternak hanya perlu memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh langsung terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup belut. Pasalnya kesehatan belut sangat menentukan keberhasilan panen.

Perhatikan Syarat Lokasi Pemeliharaan

Budidaya ternak belut yang sehat dimulai dengan memilih lokasi yang tepat. Sebetulnya tidak ada keharusan tempat pembesaran belut harus di dataran tinggi atau dataran rendah. Di keduanya, belut tetap bisa berkembang dengan baik. Hanya saja peternak perlu memastikan suhu udara yang tepat untuk tempat berkembang biak belut. Suhu udara paling baik untuk kolam belut berada di kisaran 25-31º C.

Agar belut sehat, maka kondisi air dalam kolam pembesaran juga harus baik. Air tidak boleh terkontaminasi limbah, minyak, sampah beracun, obat atau zat-zat kimia. Sebaiknya kolam juga berlokasi di dekat rumah tempat tinggal atau minimal tidak jauh dari pemukiman. Hal ini dimaksudkan agar kolam belut lebih mudah diawasi. Lokasi dengan penyinaran matahari yang cukup juga lebih baik dibanding tempat yang selalu teduh sepanjang waktu.

Persiapkan Tempat dan Alat yang Dibutuhkan

Tahap selanjutnya untuk budidaya ternak belut yang sehat adalah menyiapkan tempat dan alat yang dibutuhkan. Ada beberapa alternatif tempat pembesaran belut yaitu ember, drum, kolam terpal atau kolam semen. Masing-masing jenis tempat pembesaran itu ada keunggulan dan kelemahannya. Jumlah bibit belut yang dimasukkan juga harus menyesuaikan besar tempatnya. Untuk belut kecil bisa berisi hingga 250 ekor per meter. Sedangkan untuk belut besar yang bisa ditampung sekitar 50-100 ekor per meter.

Setelah menyiapkan kolam pembesaran, selanjutnya adalah membuat media untuk tumbuh belut. Belut yang sehat adalah belut yang bisa mudah beradaptasi di tempat yang mirip habitat aslinya. Maka dari itu, di dalam kolam harus dibuat seperti tempat tinggal asli belut di alam bebas. Tata beberapa bahan seperti jerami, kompos dan lumpur pada dasar kolam. Selanjutnya, isi air dan biarkan hingga 1-2 minggu agar terjadi proses fermentasi. Setelahnya, bibit belut baru bisa dimasukkan.

Pilih Bibit Belut yang Berkualitas

Pemilihan jenis bibit ini merupakan hal paling penting dalam budidaya ternak belut yang sehat. Kualitas belut akan menentukan pertumbuhan belut selanjutnya hingga panen. Bibit yang sehat akan menghasilkan belut besar yang sehat pula. Untuk menemukan bibit yang sehat ini bisa dikenali dari gerak belut yang lincah. Belut yang bergerak aktif biasanya adalah belut yang nafsu makannya bagus. Belut demikian bisa dengan cepat tumbuh besar.

Bibit yang berkualitas bagus dan sehat juga bisa dilihat dari warna kulitnya. Belut berkulit kusam dan tidak mengkilap sebaiknya tidak dipilih karena itu bisa jadi tanda-tanda penyakit. Selain itu perhatikan juga siripnya. Sirip yang terluka sebaiknya juga tidak dipilih karena belut yang seperti itu akan gampang terserang penyakit. Bibit yang bagus bisa didapatkan di tempat khusus penangkaran belut.

Lakukan Perawatan yang Tepat

Pemeliharaan belut yang baik dimulai dengan pemberian makan dalam jumlah dan waktu yang tepat. Pemberian makan belut cukup diberikan satu kali saja saat sore hari karena belut merupakan hewan yang aktif mencari makan di malam hari. Pakan untuk belut kecil bisa berupa pelet. Untuk belut yang lebih besar bisa diberikan cacing, ulat, bekicot atau keong yang dicincang. Pemberian suplemen atau vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan belut.

Dengan cara yang tepat, budidaya ternak belut yang sehat pasti tidak sulit dilakukan. Peternak bisa mendapatkan hasil panen yang melimpah dan keuntungan yang besar dari usaha ini. Dapatkan pengetahuan lebih banyak tentang ternak belut melalui https://www.cekaja.com/info/cara-budidaya-ternak-belut-termudah-hingga-mendatangkan-untung-besar/.

---

Source pic : https://news.trubus.id/baca/25851/budidaya-belut-di-air-jernih-kini-bukan-hal-yang-mustahil-lagi

You Might Also Like

2 Comments

  1. Betul, Mba. Belut memang lagi banyak dijual. Bahkan di beberapa tempat dekat pasar sering saya lihat penjual belut belakangan ini. Mungkin karena manfaatnya banyak ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di Surabaya sendiri memang sudah banyak olahan belut, tapi baru tahu juga manfaatnya banyak pula, Mbak. Hihi. Maturnuwun sudah mampir, Mbak.

      Hapus

Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^

Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).

Disclaimer

Blog ini tidak merepresentasikan instansi tempat dimana penulis mengabdi, karena mayoritas konten adalah hasil kolaborasi dengan manusia-manusia baik hati :). Penulis tidak bertanggungjawab jika terdapat tulisan mengatasnamakan penulis (alias copas) di luar blog ini dan ini.
Blogger Perempuan