Tips Berdamai dengan Keadaan (Rewind 2021)

By Minggu, Desember 26, 2021

Berdamai dengan Keadaan (Rewind 2021)

Terkadang, hidup sebagai manusia dewasa tidak sedamai dan setenang yang diperkirakan. Akan ada masa dimana kita selalu berusaha untuk berbuat adil, jujur, tidak curang, dan kebaikan lainnya, namun semesta seakan tidak membalas hal yang setimpal. Sekarang, mari menepi sebentar dan berkomunikasi dengan diri sendiri untuk menemukan hal yang memang miss dipahami.

Jadi, tips berdamai dengan keadaan ini adalah dari aku untukku agar kembali ke jalan yang benar. Haha.

1. Belajar Ikhlas dan Sabar atas Ketidakadilan

Kalau kata film "Kiamat Sudah Dekat" dikatakan bahwa ilmu terberat yang sulit dipelajari adalah "Ikhlas".

Aku sepakat, sih. karena orang bisa saja bersabar, tapi tidak semua orang bisa ikhlas las las. Tapi, belajar ikhlas memang perlu dilatih karena terkadang kita tidak bisa menuntut segala hal berjalan sesuai keinginan kita. Membiarkan perasaan kecewa akan ketidakadilan terus bertumpuk, akan membuat kita terus berpikiran negatif dan stuck di satu tempat. Sedangkan, masih banyak tanggung jawab yang diemban.

2. Hukum Timbal Balik dan Keterkaitan

Aku percaya tidak percaya dengan hukum karma dan sebab akibat. Tapi, di lain sisi, aku percaya bahwa ketika aku mendapatkan kesulitan dari orang lain, mungkin hal itu terjadi karena aku atau keluargaku pernah menyulitkan orang lain -secara sengaja atau tidak dengan sengaja. Ketika aku mendapatkan kebaikan, aku percaya itu adalah balasan karena kebaikanku atau keluargaku yang kembali padaku.

Secara sederhananya, kebaikan atau bukan, nantinya akan kembali kepada si empunya. Tugas kita adalah berusaha bertindak yang baik kepada siapapun. Walaupun tidak semua kebaikan diterima sebagai kebaikan, tapi jangan berhenti untuk berlaku baik.

3. Maafkan dan Mulai Hal yang Baru

Jika melupakan adalah hal yang sulit, mungkin kita bisa belajar untuk memaafkan diri sendiri dan/atau orang lain. Memaafkan karena terlalu overthinking, terlalu malas, terlalu berkespektasi tinggi, dan lainnya. Selanjutnya, barulah mencoba untuk berfokus pada hal yang baru.

Mungkin, ada baiknya juga meminta maaf pada Yang Maha Kuasa atas tindakan yang secara tidak sadar kita lakukan dan melukai orang lain :")

4. Intropeksi Diri dan Tidak Menyalahkan

Belajar intropeksi dan menyadari kesalahan diri sendiri, bisa menjadi salah satu jalan untuk tidak saling menyalahkan. Terkadang, intropeksi diri dan tidak mencari pembelaan diri bisa membuat suasana menjadi lebih cair. Sulit untuk tidak menyalahkan orang lain ketika sebenarnya di posisi yang benar, tapi tidak semua kondisi bisa disamaratakan. Dats, belajar saling memahami kondisi dengan membangun komunikasi.

5. Berdamai dengan Keadaan

Terakhir, tetap berdamai dengan keadaan jika semesta tak kunjung memberi keadilan. Marah tidak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik. Kembali, hidup hanya sekali dan akan lebih baik jika menikmatinya dengan banyak bersyukur, serta memberi kebahagiaan untuk sekitar. Tidak apa jika kita merasa tidak baik-baik saja, tapi tidak berlarut.

---

Huft, menuliskan ini seperti sedang berbicara dengan diri sendiri, sih, ya. Tidak semua masalah bisa diselesaikan dalam satu tulisan, tapi setidaknya ini membuatku memaknai kejadian belakangan ini yang terjadi di hidupku dan sekitarku.

Karena hidup bukan hanya tentang satu manusia, percayalah ada Yang Maha Tinggi yang bisa menggerakkan semesta dan hati manusia. Percaya bahwa akan selalu ada kesempatan kedua dengan tidak menyepelekan kesempatan pertama. Yuk, mencoba berbuat baik tanpa harus mengharapkan kebaikan itu kembali. Semangat, Bestie!❤

---

Disclaimer: tulisan yang kutulis tidak selamanya tentangku atau sekitarku (alias bukan sepenuhnya curahan hati, Shay). Ada saatnya aku menulis karena mengamati orang sekitar. Hehe. Jadi, mohon maaf, jika merasa aku sedang membicarakanmu, mungkin itu karena (hanya) sedang relate dengan kondisimu :)

You Might Also Like

0 Comments

Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^

Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).

Disclaimer

Blog ini tidak merepresentasikan instansi tempat dimana penulis mengabdi, karena mayoritas konten adalah hasil kolaborasi dengan manusia-manusia baik hati :). Penulis tidak bertanggungjawab jika terdapat tulisan mengatasnamakan penulis (alias copas) di luar blog ini dan ini.
Blogger Perempuan