Prolog : Melawan Insecure, Kamu Bisa!

Berbicara tentang penampilan, tiba-tiba tergelitik untuk membahas tentang bagaimana iklan bisa membuat pikiran manusia terkotak. Di sini, saya ingin membahas tentang penampilan fisik, yang semoga dengan adanya tulisan ini, bisa lebih membuka pemikiran teman-teman tentang kehidupan. Apasih. 

Jadi, ini pembicaraan saya dengan sahabat saya, sebut saja NBF, ketika di Surabaya suatu hari lalu.

"Eh, kecantikan dengan mindset Indonesia itu, ya, yang putih, tinggi semampai, mancung, badan kurus, mata berkelopak, rambut menjuntai, dan lainnya."

Begitu kesimpulan yang kami dapat. Kami tipe kulit yang sawo matang yang kalau distandarkan dengan kecantikan "Indonesia", mungkin dapat dibilang tidak masuk, lah, ya.

Bedanya, kami berdua memiliki body goal yang sama, walaupun berbeda dengan standar itu. Kalau pernah lihat Yulia Baltschun, yang lebih condong ke tanning dan badan berisi, yah, itulah gambar kecantikan kami. Intinya, kami ingin break the limit. Kami ingin keluar dari standart itu.

Untuk apa? Fungsinya adalah untuk mencintai dan bersyukur dengan diri sendiri. Ini bukan pasrah, ya. Tapi, jika ditelaah, sebenarnya setiap wanita itu terlahir cantik dengan keunikannya sendiri.

Saya sering menilai beberapa wanita yang tidak masuk standar kecantikan Indonesia, tapi memiliki 'kecantikan' di bagian wajahnya. Yang sampai akhirnya di titik saya bergumam, "Eh, si Mbak cantik, nih."

Jadi, begitu. Di paragraf ini, saya ingin kembali menyadarkan bahwa hal yang perlu dilakukan adalah love your self first. Semakin kita mencintai diri sendiri, semakin kita bisa merawat kekurangan dan kelebihan yang ada di fisik kita. Ye, kan?

Tak ada yang salah dengan memiliki keinginan untuk menjadi cantik ala Indonesia. Tapi, jika itupun tidak tercapai, apa salahnya, sih, be best of you, gitu. Kita masih bisa memukau dunia dengan cara lain selain fisik.

Di sini, karena menjadi wanita itu semakin sulit dengan adanya periklanan yang heboh memasarkan kecantikan ala negeri seberang, sudah saatnya kita membuka pemikiran bersama. Mari belajar untuk mencintai diri sendiri. Dimulai dari artikel ini dan beberapa artikel ke depan, ya. Bisa, kan.

Ngomong-ngomong, dimulai dari hari ini, inshaAllah blog ini lebih terkonsep ke arah 1 topik dalam beberapa artikel (dengan beberapa selingan). Seluruh materinya dibuat sebisa mungkin berlandaskan dan tetap ada opini based on myself. Spread love!

Credit pic : https://signaturesmilesfamilydentistry.com/cosmetic-dentist-streetsboro/cosmetic-woman-laughing-at-phone/