IES 2015 : Ajak Mahasiswa dan Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan
Sampurasun.
Indonesia Environmental Summit (IES) 2015 : Salam Lestari, Salam Kehidupan
Euforia Indonesia Environmental Summit (IES) 2015 rasanya belum padam, walaupun acara ini sudah berakhir kemarin. Kegiatan bertemakan lingkungan ini diadakan di Universitas Padjajaran (UNPAD), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, pada tanggal 5 - 8 November 2015. Selain mengenalkan lingkungan, mahasiswa diajak turun langsung ke masyarakat sebagai bentuk implementasi kegiatan ini.
Sejujurnya, saya tidak menyangka bisa mengikuti acara sekeren ini. Secara pribadi, sebagai kegiatan perdana, IES 2015 mampu menyuguhkan that something wow! Ini terlihat dari diikutinya kegiatan ini oleh 11 pembicara, 16 komunitas NGO dan Green Business, 470 applicant, dengan 133 peserta terseleksi dari 33 perguruan tinggi se-Indonesia. Dari segi biaya, yah, kalau dilihat dari manfaat yang didapat, biaya ‘segitu’ terbayar.
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) sebagai salah satu peserta, mengirimkan 5 delegasi mahasiswa yang telah lolos seleksi essay. Selain saya yang berasal dari jurusan Teknik Telekomunikasi 2012, mereka adalah Tarekh Chemal Charaza, Dedy Setyo Utomo, Arie Cahyono dari jurusan Teknik Elektro Industri 2012, dan Rhoma Cahyanti dari jurusan Teknik Informatika 2013. Kami merupakan peserta individu, yang kebetulan disponsori penuh oleh kampus. Hehe.
Apa saja, sih, kegiatannya?
Secara garis besar, IES 2015 adalah serangkaian acara yang saling berkaitan. Mungkin, kalau ingin tahu lebih lengkapnya, silakan kunjungi website resminya, ya. Hehe. Sebagai peserta, saya jabarkan saja apa yang saya dapatkan :p. Jadi, rangkaian acara ini adalah IYGPC (Indonesia Youth Green Project Competition), Indonesia Environmental Conference, Green Expo, dan Arboretum Festival.
IYGPC ini adalah lomba karya tulis ilmiah tentang lingkungan dimana peserta yang lolos seleksi akan melakukan presentasi di UNPAD. Sedangkan, kegiatan lainnya dapat diikuti oleh seluruh peserta. Nah, dimulai dari konferensi yang mendatangkan guest star keren dari Kang Aat (aktivis lingkungan dan budayawan), Kementerian Lingkungan Hidup, Tasya Kamila (komunitas), Nesha (dari Youth 4 Arctic), Carlos (dari HiLo Green Ambassador), YSEALI, WWF, dan berbagai macam lainnya.
“Youth 4 Arctic bertujuan untuk mengedukasi masyarakat bahwa pemanasan global tidak dapat dihentikan, namun dapat diperlambat. Bayangkan saja, setiap tahunnya es di kutub mencair setidaknya 8 meter. Ini benar-benar membuat kami syok,” ujar Nesha dari Youth 4 Arctic.
Tak hanya berhenti di situ, Green Expo juga tak kalah menariknya karena 16 komunitas NGO dan Green Business mengadakan pameran dengan membuka stand. Mereka dengan sabarnya menjabarkan kepada para pengunjung yang tertarik dan penasaran. Dari semua stand tersebut, saya tertarik dengan Sahabat Kreatif yang menggunakan sisa potongan kertas dari pabrik menjadi lebih bernilai. Kertas tersebut dijadikan karya 3D origami dimana pengunjung dapat membeli hasil jadi ataupun bahan dasar berupa kertas dan membuat karyanya sendiri.
“Sebenarnya, tujuan dari komunitas kami agar pembeli lebih kreatif dan tidak membeli barang yang sudah jadi,” kata Adam dari Sahabat Kreatif.
Arboretum Festival juga tak kalah hebohnya! Di kawasan arboretum ini, mahasiswa diajak untuk menanam pohon sebagai bentuk implementasi kegiatan dan melakukan kegiatan outbound. Di kawasan ini pula, puncak acara IES 2015 digelar dengan pengikraran deklarasi, bincang-bincang bersama NGO, band, dan pemutaran video. Benar-benar acara puncak yang berkesan.
Point yang didapatkan adalah...
- Pemanasan global menyebabkan pencairan es di kutub Utara setinggi 8 meter/tahun. Sehingga, generasi penerus diharapkan dapat memperlambat pencairan es dengan mengurangi pembuangan gas emisi. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi konsumsi daging dan penggunaan transportasi.
- NGO mendukung pembentukan Laskar Bumi di setiap kampus sebagai upaya untuk Green Campus.
- Penandatanganan deklarasi sebagai komitmen para peserta, meliputi gaya hidup ramah lingkungan, merealisasikan green campuss, responsif terhadap isu lingkungan, dan mengajak rakyat untuk turut menjaga bumi.
- Pengimplentasian kegiatan dengan turun langsung ke masyarakat di daerah Cinenggeng (sekitar Universitas Padjajaran, Jatinangor) dan mengkonversi plastic menjadi reusable bag.
Lalu, dimana kenangan saya tertuliskan?
Banyak memori yang ingin saya kenang di tulisan ini :" Jadi, ini hanyalah ulasan singkat, walaupun sebenarnya lebih seru dari yang tertuliskan XD
Perjuangan 5 Peserta PENS di Tanah Pasundan
Sebelum acara ini, kami sama sekali tak saling kenal, loh. Mungkin hanya saling tahu saja dan untunglah, mereka sangat menyenangkan. Kami berangkat dengan kereta ekonomi, yang penuh sesak-seru buat mainan-nyanyi, dan kereta bisnis, yang membuat kami bisa tidur pulas-sepi. Kami juga sempat ditipu oleh supir angkot ketika perjalanan ke Bandung, gara-gara teman tanya harga angkot pada supirnya -__-“
Kelompok 5 yang Awesome!
Kelompok saya terdiri dari 5 orang, mereka adalah Heavy Nala (teman sekamar dari UMM, angkatan 2012), Andini Claudita (Unpad, 2013), Dini F. (UIN Jakarta, 2013), Fano Alfian (UGM, 2014), Favia Veroni (UB, 2014), Niko Muhammad Insani (Universitas Andalas, 2012), Fadly Anderson (Universitas Andalas, 2012), dan William Tan (UI, 2015). Mereka merupakan harmoni yang memiliki irama berbeda, namun sangat renyah. Ditambah LO dari Unpad, 2015, Annisa Suci Ikhsani, yang sangat sabar. Hehe. Miss you, Guys! See you on top.
“Just remind that keywords :D who always teased Dita, Kelompok Doa Ibu, how we played ‘truth or dare’ in Favya-Dini’s Room, and when Dita cried :p.”
Sejenak, saya berpikir betapa romantisnya Tuhan pertemukan kita secara kebetulan. Bagaimana saya dapat berkumpul dengan orang-orang hebat seperti kalian di forum yang hebat. Bagaimana kalian dapat tetap wise dengan banyaknya prestasi kalian. Sejujurnya, kalian mengajarkan tentang arti kesederhanaan, dimana semakin tinggi ilmu, semakin menunduk pula keangkuhan.
Bagaimana saya dapat bertemu dengan kalian pada pertemuan selanjutnya?
Bagaimana nanti, biarlah itu tetap menjadi rahasia Tuhan sebagaimana Dia merencanakan keromantisannya pada kita di IES 2015 :) Selamat mengimplementasikan ilmu dan berproses menjadi manusia yang semakin bermanfaat. Tuhan selalu bersama makhluk yang melangit, namun tak lupa tetap berpijak pada bumi.
Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia!
Dedicated to :
***
Referensi budget Surabaya-Jatinangor-Bandung (per orang):
Peruntukan
|
Biaya
|
Keterangan
|
|
Tiket KA Ekonomi Pasundan (Stasiun Gubeng-Stasiun Kiara
Condong)
|
Rp
|
100.000,-
|
|
Tiket KA Bisnis Mutiara Selatan (Stasiun Kiara Condong-
Stasiun Gubeng)
|
Rp
|
255.000,-
|
|
Bus Damri
|
Rp
|
7.000,-
|
|
Angkot (tergantung jarak)
|
Rp
|
2.000 – 4.000,-
|
|
Penginapan
|
Rp
|
20.000,-/malam
|
Penginapan Bumi Ganesha (BG), sekitar kampus ITB
|
Sarapan sekitar Alun-Alun Bandung
(tergantung pilihan)
|
Rp
|
15.000,-
|
Mie ayam :”)
|
Rp
|
5.000,-
|
Teh hangat
|
|
Ngopi di sekitaran penginapan (tergantung pilihan)
|
Rp
|
8.000,-
|
Update Café
|
Makan sekitar penginapan
(tergantung pilihan)
|
Rp
|
13.000,-
|
Nasi + jamur crispy mayonise
(di penginapan BG)
|
- My best parents ever :*
- Kampus PENS, Ahmad Zaki Inza, Imam Syaiful Rizal, Dek Fayruz, Dek Aini, Tarekh Chemal Charaza, Dek Rhoma Chayanti, Dedy Setyo Utomo, Arie Cahyono, Kelompok 5, Maribi D. Putri.
4 Comments
mantap dah selalu semangat kawan
BalasHapushttp://goo.gl/yxCsfE
Thanks, mas :)
Hapuskayak liat bayangan mbak lita yseali di sana :3
HapusIya, emang mbak Lita yseali, Bes :3
HapusTerimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^
Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).