Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki 13.466 pulau, seperti yang ditegaskan oleh Dr. Asep Karsidi, ketua Badan Informasi Geospasial (BIG)[1][2]. Banyaknya jumlah pulau ini tentu membuat Indonesia memiliki banyak sekali pantai yang indah. Sebagai contoh, wisata yang terkenal dan sangat ingin saya kunjungi adalah Kepulauan Raja Ampat atau ‘Empat Raja’ yang memiliki empat pulau utama. Empat pulau tersebut adalah Waigeo, Salawati, Batanta, Misool yang merupakan penghasil lukisan batu kuno. Raja Ampat sangat terkenal dengan keindahan bawah lautnya memiliki sekitar 75% spesies laut dunia[3]. Sungguh menakjubkan!

Namun, bagi kamu yang tinggal di Jawa Timur, tidak perlu jauh-jauh ke Raja Ampat untuk dapat menikmati keindahan pantai dan bawah laut Indonesia. Coba saja berkunjung ke kawasan Pantai Lenggoksono di Malang Selatan. Di sana, kamu bisa menikmati indahnya Pantai Bolu-Bolu, pantai dan air terjun Banyu Anjlok, serta kerennya snorkeling di pertengahan laut. Saya pernah menuliskan tentang pengalaman perjalanan ke Pantai Bolu-Bolu di sini.

Sayangnya, laporan dari Bulletin Coremap tahun 2007 menunjukkan bahwa 43% terumbu karang dalam kondisi berat, 28,8% dalam kondisi rusak, 22% dalam kondisi baik dan 6,2% dalam kondisi yang sangat baik[4]. 

Laporan ini sungguh miris melihat sebenarnya banyak sekali manfaat dari terumbu karang. Selain dapat membuat kelautan Indonesia terlihat lebih indah, terumbu karang ini sebenarnya memiliki manfaat besar sebagai penahan bencana dan abrasi laut. Saya pun pernah menuliskan sedikit ulasan mengenai pentingnya terumbu karang di sini.

Indonesia memiliki pegunungan yang elok dan sangat recommended buat kamu pecinta hiking ataupun sunrise. Di Kabupaten Probolinggo sendiri ada Gunung Bromo yang sudah terkenal dengan keindahan kawah, pasir berbisik, dan savana-nya. Bagi saya yang tidak terlalu kuat mendaki, gunung ini cocok sekali karena tersedia ribuan anak tangga untuk mendaki ke puncaknya. Tidak hanya pecinta hiking, ternyata gunung ini juga sangat diminati bagi pecinta sepeda santai, lho!

Pesona kawasan wisata pegunungan tidak hanya pada puncaknya saja, tapi juga terletak pada keindahan pemandangan selama perjalanan. Kamu akan disuguhkan dengan banyaknya pepohonan yang rimbun dan udara, yang tentu saja, sejuk merupakan menu utama yang disajikan oleh kawasan pegunungan. Bagi saya, yang berkuliah di Kota Surabaya, pulang kampung merupakan hal yang saya nantikan karena saya bisa menjelajahi pedalaman Kabupaten Probolinggo yang cenderung berada di kawasan pegunungan. Seperti pengalaman saya beberapa hari lalu ketika berkunjung di daerah Bremi.

Ketika melintasi daerah Bremi, saya melihat terjaganya kawasan hutan yang masih terjaga dengan baik. Menurut saya, adanya pencetusan sebagai daerah wisata agropolitan berdampak pada peningkatan kesadaran masyarakat sekitar. Hal ini membuat saya berpikir tentang bagaimana daerah hutan yang tidak dicanangkan sebagai kawasan perlindungan. Pasti akan banyak sekali penebangan hutan secara liar ataupun perusakan hutan lainnya.

Dari perhitungan Departemen Kehutanan, angka penebangan liar di Indonesia mencapai 50,7 juta m3/tahun dengan kerugian financial sebesar Rp 30 trilyun per tahun[5].

Menurut saya, nilai tersebut terbilang cukup besar. Akibat penebangan hutan liar ini, tentu saja juga berdampak pada hewan-hewan yang berada di kawasan tersebut. Pasti sering denger, kan, berita tentang orang utan yang turun ke kebun-kebun warga karena habitat asli mereka mulai musnah? Hayo, kalau bukan karena ulah manusia sendiri, pasti tidak ada tuh ceritanya seperti itu!

---------------------------------------------------------------------------------------

Duh, saya akhir-akhir ini mulai resah dengan beredarnya pemberitaan di kalangan anak SD mulai dari yang berpacaran di dunia maya, mengunggah foto memberi kado kepada pacar, ataupun foto berciuman di tengah hujan. Astaga! Saya tidak mau men-genarilasasi tentang tingkah laku tersebut, tapi cukuplah sampai di sini potret anak SD jaman sekarang.

Sebagai manusia dewasa, ada baiknya kita mulai mengambil sikap menghadapi ‘fenomena’ tersebut. Jadi, bagaimana jika kita mulai mengajak mereka (adik-adik SD) untuk lebih mencintai alam?

Menurut saya, adanya ‘fenomena’ tersebut dikarenakan mulai menjamurnya tayangan sinetron dengan genre romantis dan, ups, tanpa sengaja dilihat oleh mereka. Ada banyak sekali cara yang dapat kita lakukan untuk mengalihkan perhatian mereka dari pengaruh negative. Tidak perlu harus dari jurusan lingkungan untuk dapat memperkenalkan wisata alam. Seriusan.

Kamu punya adik SD? Ajak mereka wisata alam dengan paket 5+!

Jika kamu memiliki adik SD, sering-seringlah mengajak mereka untuk berwisata alam. Keluarkan mereka dari zona nyaman dimana lebih betah di depan tv dan memegang gadget. Semakin dini mereka mengenal alam, maka akan semakin dini pula rasa bersyukur mereka pada wisata alam Indonesia tumbuh. Jangan lupa siapkan paket 5+ ini saat mengajak mereka berwisata alam.

Setiap kali berhenti di destinasi dengan pepohonan yang rimbun, katakan pada mereka, “Trees are our bestfriend, Bro. Kamu harus mencintainya dengan tidak mencoret-coret dan mematahkan bagian tubuh mereka. Mereka rapuh layaknya hati wanita.”

Sebagai tambahan, jika kamu cukup kreatif, bolehlah mengajarkan mereka untuk mengolah limbah dengan cara yang unik. Ini lebih baik, loh!

Jika adik kamu takut kotor, berarti ini saatnya kamu mengajak mereka untuk berani kotor. Bagaimana jika mengajak mereka bercocok tanam? Kalau menanam mangrove masih terlalu ribet untuk anak SD, cobalah untuk tanam pohon mangga depan rumah dulu, lah. Saat menanam, maka bisikkan perkataan romantis padanya, “Bro, menanam baby tree adalah kegiatan yang penting bagi keselamatan bumi dan hutan kita. Banyak sekali manfaatnya!”

[Paket 5] : Paket Menyayangi Hewan

Ini juga tak kalah pentingnya. Ajak mereka untuk menumbuhkan rasa sayang mereka terhadap hewan. Ajarkan kewaspadaan, namun bukan ketakutan. Jangan sekali-kali mengajarkan anak SD untuk menembak burung! Itu berbahaya, bibeh, bukan hanya untuk manusia-nya, tapi juga kelangsungan aneka ragam burung Indonesia. Atau jika kamu memiliki budget berlebih, ajak mereka untuk ke tempat perlindungan hewan, seperti area pantai yang dilindungi untuk peneluran penyu :)

Sebenarnya, saya sendiri masih dalam tahap menumbuhkan rasa cinta saya terhadap hewan. Saya memiliki ketakutan ketika harus berinteraksi dengan hewan, terutama hewan berbulu. Jadi, saya mengambil cara lain untuk dapat tetap melindungi hewan, yaitu bergabung di WWF sebagai Orang Utan Warrior.

Menurut saya, Paket 5+ tersebut sudah cukup untuk memunculkan rasa kepedulian terhadap wisata alam di kalangan anak SD. Ajarkan mereka rasa syukur karena hidup di Indonesia. Semakin dini mereka berkenalan dengan alam, akan semakin baik untuk kelangsungan wisata alam Indonesia. Hei, mereka adalah generasi penerus bangsa!

Ijinkan saya bermimpi sejenak...

Saya memimpikan dimana saya berlibur di suatu pegunungan dengan pepohonan tanpa gurat tangan jahil manusia.
Memimpikan dapat melihat burung-burung dapat terbang bebas di langit pegunungan.
Berkhayal terumbu karang dapat terjaga dengan baik.
Dan mimpi besar saya,
saya bermimpi dapat berenang :")

Kecenderungan masyarakat Indonesia memang lebih memilih untuk melakukan wisata ke luar negeri daripada mengucurkan dana untuk wisata lokal. Tak menampik, jika saya pun memiliki keinginan untuk berwisata ke luar negeri. Namun, keinginan tersebut, insyaAllah, saya imbangi dengan perjalanan di tempat wisata local, terutama di daerah saya.

Apa tidak malu, ketika kita ke luar negeri dan ditanya oleh mereka, “Wisata apa yang ada di negaramu?”
Dan kita hanya bisa menjawab, “Bali, Lombok, Raja Ampat, dan banyak lagi.”
Banyak lagi karena tidak tahu lagi tempat lainnya? Malu sama kucing, deh x___x

Yuk, mulai melakukan perjalanan ke wisata local di Indonesia. Explore lebih buanyaaaaak lagi dan jangan lupa memperkenalkan wisata alam sejak dini ke adik-adik SD. Oh Tuhan, sampai pada paragraph ini, saya baru menyadari betapa saya ternyata kurang sering menjelajah Indonesia yang kaya akan wisata alam-nya.

Jika saya bersyukur dengan wisata alam Indonesia, kamu kapan? ❤

Selamat menikmati wisata alam Indonesia!

Indonesia kaya, Indonesia hebat
#catatancintakebangsaan #potretkebangsaan #akucintaIndonesia

Reference :

[1] I Made Adi Arsana. 2014. Indonesia Kehilangan 4000 Pulau? . http://madeandi.com/2014/01/22/indonesia-kehilangan-4000-pulau/ (diakses 26 Februari 2015).

[2]National Geographic. 2012. Hanya ada 13.466 Pulau di Indonesia.

http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/02/hanya-ada-13466-pulau-di-indonesia (diakses 26 Februari 2015).

[3] Indonesia’s Official Tourism Website. nd. Raja Ampat: Ekspedisi Bawah Laut Terbaik di Dunia http://www.indonesia.travel/id/destination/248/raja-ampat (diakses 26 Februari 2015).

[4] Sudirman. nd. Warning atas Kerusakan Hutan Bawah Laut. Makassar : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas.

[5] nn. Nd. Chapter II.pdf . Sumatera : Universitas Sumatera Utara (diakses 26 Februari 2015).