Cintaku Mentok di Pom Bensin [part 2]
Wanita ayu itu ternyata SINTA!! Cewek idamanku sejak setahun lalu. Dan disinilah aku, di bus menuju SMK bersama pujaan hatiku. Ahihihihi....
Aku : “Sinta?”
Sinta : “Eh, Junet! Naek bus yang sama juga, ni. Untung ada kamu, aku baru pertama kali naek bus ke sekolah.”
Aku : “Hehe. Tenang aje, Neng. Abang selalu ngejagain kamu dengan setulus hati Abang, Neng.”
Sinta : “Halah, Net. Ngegombal aje. Hehe.”
Gadis remaja itulah satu-satunya cewek yang pernah aku tembak dan bikin aku penasaran dengan sikapnya yang terlalu tenang untuk ukuran cewek. So perfet for me. Rencananya besok, tepat di hari ulang tahunnya, aku bakal nembak dia untuk kedua kalinya. Menurut kabar dari salah satu karibku, dia baru putus dari cowoknya sebulan lalu. Mungkin aja kehadiranku bisa nge-delete rasa sedihnya itu. Yah, walaupun kemungkinanku untuk diterima adalah 50:50, tapi aku tidak akan menyerah hanya gara-gara moment penolakan setahun lalu. Harus lebih berjuang kali ini!
Agak bingung juga cara untuk mendekati cewek misterius ini. Sepertinya, ketampananku saja tidak cukup. Tapi, untuk menjadi lelaki kaya yang selalu diidamkan oleh para wanita, aku tak mungkin dapat memenuhinya. Moga saja dia tidak melihatku dari segi ekonomi dan dia bisa menerimaku apa adanya. Sinta… Sinta….. Semoga aku bisa menjadi Rahmana bagimu. Kenapa otakku jadi terlalu berkhayal tentang wanita ini? Udah terkontaminasi virus percintaan!
Bus yang kami tumpangi akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Aku dan Sinta memang satu sekolah, tapi kami beda jurusan. Aku di otomotif dan dia di tata boga. Bila dipadukan, pasti akan menjadi perpaduan yang klop. Bayangin aja kalau anak tata boga married sama anak otomotif, pasti bakat kami nurun ke anak kami, donk. Wahaha…. Otakku mulai gila gara-gara cewek cantik di sebelahku ini!
Sinta : “Junet, aku ke kelas dulu, ya.”
Aku : “Iya, Sin. Ati-ati.”
Sinta : “Hehe. Iya, iya….”
Aku : “Ntar pulang sekolah bareng lagi?”
Sinta : (tampak sedikit berpikir sebelum menjawab) “Em, boleh, deh. Aku pulang jam 13.00.”
Aku : “Sip. Sama, deh. Aku juga jam segitu. Aku susul kamu di kelas, ya.”
Sinta : “Oke, Jo, sampai nanti, ya.” (pergi meninggalkanku)
Jo? What! Dia panggil aku dengan panggil aku dengan JO! Apa itu pertanda kalau dia sebenernya naruh perhatian sama aku? Semoga saja bukan sekedar panggilan akrab. Sudahlah aku harus buru-buru masuk kelas sebelum Bu Marni ngeluarin bullpen merah dan nulis pelanggaran berat di buku pelanggaranku.
Pelajaran hari ini rasanya berjalan amat sangat cepat dan tidak terasa sama sekali. Biasanya, pelajaran Bu Fifin aku lalui dengan baca komik di bangku pojokan, pelajaran Pak Joko aku sambi dengan makan stick balado yang biasa dibawa temenku, dan pelajaran Bu Wina aku habiskan untuk tidur siang. Tapi, hari ini benar-benar beda! Aku lalui semua pelajaran tanpa melakukan perbuatan-perbuatan konyol itu dan aku memperhatikan materi yang diberikan. Ya, benar saja, mataku memperhatikan Sang Guru, tapi pikiranku melayang ke kelas Nona Cantik Sinta Wirnata Putri. Aduduhai…. Aku pengen bener-bener ngedapetin dia!!
to be continued...
***
5 Comments
Jangan2 tuh perempuan emang nggak kenal sama Junet, makanya manggil Jo :p
BalasHapusaduh, jd inget nembak seorang cewe 2 kali ditolak...
BalasHapuswuaahahahahahaha....
ciee yang lagi jatuh cinta
BalasHapusmaaf ya baru bisa berkunjung^^
hehe salam kenal nenghepi
adeuh si junet yg jatuh cinta hehehe kira2 tembakan keduanya diterima gak yaaa
BalasHapus@Mbak Fenty,,
BalasHapusHahai.. Kan Junet panggilan bekennya 'Jo', Mbak :P
@Siroel,,
Haha.. Turut berduka,, Mas..
Tapi, yg ketiga gag ditolak,, kan ^__^
@Chikarei,,
Hahai.. Ia, tuh Junet lagi jatuh cinta, Mbak :D
@Mbak Ria,,
Ehem.. Enaknya diterima gag,ya,Mbak :P
Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^
Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).