Dagelan Sandiwara

By Selasa, November 15, 2022

Dagelan Sandiwara
Mari kita mulai dengan, "Tiap manusia sebenarnya sedang berpura-pura untuk tidak mengetahui suatu hal. Menghindari sakit yang lebih dalam dan mencoba mencari obat untuk diri mereka sendiri. Tak ada orang lain yang lebih peduli dibandingkan diri sendiri."
 
Pernah bertanya mengapa menjadi manusia adalah seni sandiwara yang apik? Ya, karena di dalamnya tersusun dari cerita-cerita yang sedang dirangkai sendiri oleh setiap individunya, namun saling disambungkan secara paksa ataupun tidak menjadi sebuah cerita panjang bersambung. Menjadi sebuah hubungan antar manusia, katanya.

Hidup dengan penuh efek domino
Menyakiti orang lain karena sedang tersakiti atau pernah disakiti. 
Berbuat baik pada orang lain karena pernah ditolong di saat runtuh. 
Berkata buruk pada orang lain untuk pelampiasan betapa berat hidupnya.
Menguatkan karena pernah menjadi yang paling lemah dan terselamatkan.
 
Membuat orang lain turut dalam efek domino, sebenarnya bukan hal yang baik :). Tapi, terkadang banyak hal yang bisa dipelajari atas respons dari sebuah sikap dan bagaimana kita menanggapinya.
 
Lalu, terpikir mengapa Tuhan turunkan adanya istilah "keluarga" adalah sebagai jawab saat pundak tak lagi dapat memikul dan bibir tak lagi mampu tersenyum simpul. Menjalankan fungsi dan tanggungjawab sebagai manusia dengan sebaik-baiknya sebagai keluarga.

Lalu, atas setiap pertanyaan yang akhirnya mendapat jawaban berbeda, maka sadarlah, tidak semua dapat berjalan sesuai harap, tidak semua pertanyaan dapat terjawab, dan tidak semua jawaban dapat diterima akal sehat.
 
Masing-masing dari kita sebenarnya sedang berjuang untuk dapat tetap hidup sampai garis ujung, bukan. Bagaimanapun caranya, tetaplah menjadi baik dan tidak menjadi lilin yang terbakar dalam gelap.
 
Jika bersandiwara adalah hal yang bisa menyelamatkan semuanya, itupun tak salah. Sebaik-baiknya hakim adalah Yang Maha Pemilik.

 

Hiduplah layak dan berbahagia untuk dirimu sendiri. Pada akhirnya, setiap manusia akan sendiri, walaupun tak akan pernah siap untuk terus menertawakan hidup dalam sunyi. Tapi, kita harus belajar untuk tertawa, sesekali :).

You Might Also Like

0 Comments

Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^

Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).

Disclaimer

Blog ini tidak merepresentasikan instansi tempat dimana penulis mengabdi, karena mayoritas konten adalah hasil kolaborasi dengan manusia-manusia baik hati :). Penulis tidak bertanggungjawab jika terdapat tulisan mengatasnamakan penulis (alias copas) di luar blog ini dan ini.
Blogger Perempuan