Menghela Sejenak
Menulis lebih jarang untuk membiasakan diri lebih tenang dalam memahami setiap hal yang terjadi. Memaknai semua proses dengan sebaik-baiknya pemahaman. Kecewa yang pada akhirnya disembuhkan oleh waktu. Waktu adalah sebaik-baiknya penyembuh atas segala rasa. Untuk saat ini, mungkin itu yang bisa kukatakan.
Berharap pada apa yang jelas tidak bisa diharapkan, walaupun tahu sebenarnya ada energi yang lebih besar di luar sana. Tuhan Maha Pembolak Balik Hati Manusia, katanya. Terdengar klise, namun memberi afirmasi positif bahwa akan selalu ada harapan selama masih ada keimanan.
Berharap yang baik, berproses yang baik. Manusia adalah pengelana dalam cerita masing-masing. Bagaimanapun, jika bukan rejekinya, tidak akan menjadi miliknya. Tidak akan pernah terlewat untuknya, jika memang sudah ditakdirkan. Dan bagaimanapun dekatnya, jika bukan untuknya, maka tidak akan pernah berada dalam genggamannya.
Seringkali, yang membuat kita masih hidup dan berjalan, bukan karena kondisi fisik yang terlihat sehat. Namun, karena masih ada harap dan iman yang terselip pada setiap remuknya asa. Selamat berjuang sampai ujung dan tetaplah hidup, wahai jiwa.
Jika hasilmu tidak sebaik yang orang lain pikir, biarkan saja. Itu pikiran mereka.
0 Comments
Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^
Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).