Lebaran di Trenggalek, Dulu dan Sekarang

By Jumat, Juni 07, 2019 , ,

Lebaran di Trenggalek, Dulu dan Sekarang
Lebaran di Trenggalek, Dulu dan Sekarang
Hei, sini. Baca sedikit, saya akan menceritakan sebuah cerita yang begitu menenangkan tentang lebaran di masa lalu. Sebuah kampung yang dulu jauh dari hiruk pikuk kendaraan besar. Kami memanggilnya, Trenggalek.

---

Penuh Hiasan dan Kemeriahan, Dulu...

Trenggalek, tujuan yang selalu saya dan keluarga kecil kunjungi di setiap lebaran. Selalu meriah dengan rumbai bergelantungan dan beberapa gapura yang dibuat guyup oleh masyarakat sekitar. Selalu memiliki ciri khas antar RT yang menjadi pembeda dengan RT lainnya.

Dulu, bahkan nuansa Trenggalek lebih ramai daripada sekarang. Sebelum minyak semahal sekarang, di beberapa wilayah masih menggunakan obor tancap yang disusun berjajar sepanjang jalanan. Dulu, masih begitu tenang. Dan gaungan takbir dapat terdengar tidak tersaingan dengan suara kendaraan.

Di jalan-jalan gang utama, kadang dihiasi dengan pohon pisang dengan pisang yang diperkirakan akan matang di hari raya pertama. Di pagi hari, pisangnya selalu masih banyak dan akan sudah mulai habis di hari raya kedua. Mama suka sekali bagian ini dan selalu mengambil pisang tersebut ketika sedang ikut rombongan keliling.

Oh, ya, di masjid tempat saya biasanya sholat Ied, sehabis sholat, para jamaah akan mengular untuk bersaliman dan dilanjutkan pembagian nasi bungkus/kotak. Kata Mama, makanan dari masjid selalu enak, mungkin karena banyak doanya. Haha. Dan kami akan pulang setelah melihat penerbangan balon udara yang sangat besar.

Saya dan Para Sepupu...

Di jaman saya kecil, adik sepupu saya masih seumuran SD dan masih sering berkumpul bersama lingkungan untuk takbir keliling. Saya dulu kadang ikut pula takbir keliling. Di jalanan besar, selalu ada iring-iringan mobil pick up dengan membawa alat tabuh dan salon besar. Takbir berkumandang dengan sesekali bersautan dengan suara petasan yang tak kalah kencang. Langit berwarna.

Saya dan sepupu yang seumuran, seringkali berlomba untuk mengumpulkan sangu hari raya. Kami sering berkeliling berasama dan menghitung "pemasukan" di akhir hari. Dia lebih tua sebulan dari saya, tapi kami memang begitu dekat XD. Sampai di beberapa tahun lalu, ketika saya menceritakan kedekatan kami kepada teman dekat saya, dia sampai sampai cemburu. Haha. Skip.

Sejak dia memutuskan untuk merantau, saya sampai menangis dan tak ingin dia pergi. Karena rasanya membayangkan lebaran tanpanya pasti sepi sekali. Sekarang, sudah terbiasa, walaupun kadang ya tetap ada yang berbeda. Kami dulu sering kali makan es krim ataupun makanan lainnya sembunyi-sembunyi dari adek lainnya agar kami bisa makan banyak XD. Yaampun!

Kangen Masa Kecil, Kan XD
Dek Dea, Dek Galih, Me, Mbak Heni, dan  Dek Yoga
Saya punya mbak dan mas sepupu yang juga cukup banyak. Bahkan dari mereka banyak pula yang sudah memiliki anak. Jarak kami ada yang seumuran, tapi lebih banyak yang agak jauh. Baru belakangan ini, saya mulai merasa ternyata umur kami juga gak jauh-jauh amat karena saya sudah mulai di fase "looks like emak-emak" XD.

Kemeriahan yang dari tahun ke tahun selalu berulang dan dirindukan. Walaupun cuma setahun sekali. Oh, selain sangu, yang saya sangat tunggu adalah menghabiskan jajan di rumah nenek. Saya dan adik-adik suka sekali jika jajan jarang dimakan XD. Atau bahkan cenderung hampir habis di hari raya kedua gara-gara kami sangat rajin memakannya.

---

Sekarang, semenjak mereka sudah mulai dewasa awal, kami lebih sering berbincang tentang perkuliahan, ormawa, beasiswa, percintaan, dan kompetisi lainnya. Kami lebih general. Dulu, kami seakan tidak ada perbincangan karena lebih ke rebutan jajan atau apalah yang memang pada masanya sangat mengasyikkan.

Saya dan adik sepupu yang mulai beranjak dewasa, selalu menghabiskan 1 malam dengan berbincang cukup lama sampai larut malam. Kemarin, dia yang saya kenal tidak melankolis, tiba-tiba berkata:

"Makasih ya, Mbak, bincang-bincangnya. Ini mungkin perbincangan terakhir kita di lebaran ini. Lebaran depan, gak tau Mbak hari raya di sini apa di keluarga sana. Aku sedih sekaligus bahagia."

Kami memang sudah masanya. Mereka dengan perkuliahannya, adikku lainnya dengan keluarga kecil yang baru dibangunnya, dan lainnya dengan masa yang dipikirkan tentang bagaimana membuat video Like. Memang begitu masanya. Setelah ini, saya yang akan di masa itu. Bersama keluarga kecil yang inshaAllah dibangun beberapa saat lagi. InshaAllah.

Semoga Allah S.W.T. selalu mengiringi langkah kita semua. Amiin Yaa Robb ~

You Might Also Like

0 Comments

Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^

Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).

Disclaimer

Blog ini tidak merepresentasikan instansi tempat dimana penulis mengabdi, karena mayoritas konten adalah hasil kolaborasi dengan manusia-manusia baik hati :). Penulis tidak bertanggungjawab jika terdapat tulisan mengatasnamakan penulis (alias copas) di luar blog ini dan ini.
Blogger Perempuan