Punya Kartu Kredit? Kenapa Nggak!

By Jumat, Februari 23, 2018 ,

Punya Kartu Kredit? Kenapa Nggak!
Punya Kartu Kredit? Kenapa Nggak!
Kepemilikan kartu kredit, di jaman sekarang, sepertinya sudah umum dimiliki. Selain karena pengajuannya yang relatif mudah dan persyaratannya yang tidak terlalu muluk, kartu kredit memang bisa menjadi pertimbangan tersendiri.

Di sini, yang ingin saya share adalah dari segi saya sebagai pekerja di bidang ini, ya. Jadi, jika memang bersifat persuasif, ya, maafkan. Haha. Tapi, saya tetap mencoba untuk menuliskannya secara open minded dan tidak menggiring opini pembaca.

Samakan persepsi dulu, yuk✌~

Sebelumnya, saya ingin menyamakan persepsi terlebih dahulu antara perbedaan mendasar antara kartu kredit dan kartu debit. Kartu debit disebut juga kartu atm dan dalam setiap perbelanjaan di merchant (toko) menggunakan uang nasabah yang ditabung sebelumnya. Sedangkan, untuk kartu kredit, dalam setiap perbelanjaan, nasabah menggunakan uang bank penerbit kartu kredit dan membayarkannya di akhir.

Gampangnya, kartu debit lebih ke perbelanjaan pra bayar dan kartu kredit adalah perbelanjaan pasca bayar. Dari sini, sudah satu persepsi, ya. Well, saya tidak ingin membahas terlalu banyak tentang kartu debit karena di sini, saya fokuskan ke kartu kredit.

Jadi, kenapa, sih, kartu kredit worth it untuk dimiliki?

Pertama, dari fungsinya yang memang pasca bayar, sangat memudahkan nasabah untuk keperluan mendesak. Mungkin untuk perbelanjaan yang urgent atau keluarga sakit mendadak atau hal lainnya.

Kedua, pembelanjaan dengan kartu kredit bisa dijadikan cicilan dengan syarat dan ketentuan berlaku. Untuk di tempat saya, minimal perbelanjaan adalah Rp 500,000 dengan pilihan tenor 3, 6, 9, 12, 18, dan 24 bulan. Dengan adanya cicilan ini, tentunya memudahkan untuk mengatur keuangan setiap bulannya dengan menyesuaikan income.

Ketiga, pembayaran bisa diangsur. Selain di point kedua, pembayaran kartu kredit bisa diangsur. Atau dalam kata lain, nasabah bisa membayar secara minimal pembayaran. Jadi, dalam lembar tagihan, memang dicantumkan nominal pembayaran secara penuh (full payment) atau secara minimal (minimal payment).

Keempat, jika membutuhkan dana mendadak di rekening, nasabah juga bisa melakukan permintaan transfer. Mungkin, jika nasabah lebih membutuhkan penggunaan kartu debit dan kebetulan dananya kurang, nasabah bisa meminta transfer sisa limit ke rekening yang dimiliki.

Kelima, kenaikan limit yang memudahkan bagi para usahawan. Ini menurut cerita nasabah saja, sih, ya. Mereka memang sangat tertolong dengan adanya kenaikan limit. Tentu dari perputaran uang yang memang lebih lancar dan lebih mudah untuk re-stock barang.

Keenam, beberapa transaksi online memang mengharuskan untuk menggunakan kartu kredit. Pernah gak kalian transaksi online dan diharuskan menggunakan kartu kredit? Saya pernah. Biasanya, transaksi ini adalah untuk transaksi luar negeri atau pemesanan akomodasi.

Sementara ini, enam keuntungan tersebut yang memang mendasari saya kenapa kartu kredit memang worth it. Sejauh ini, kebanyakan nasabah kartu kredit adalah wirausaha. Mungkin, karena memang dirasa lebih mudah perputaran uang dan pembayarannya bisa dilakukan setelah mereka mendapatkan keuntungan kali, ya.

Dari segi saya pribadi, kenapa saya pro dengan kartu kredit, lebih karena ke alasan pertama. Kartu kredit memang bisa dijadikan cadangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan dan rekening di kartu debit menipis. Asalkan, tidak lupa bayar tagihan aja, sih, ya. Haha.

Punya Kartu Kredit? Kenapa Nggak!

Nah, di atas tadi adalah keenam keuntungannya versi pendapat pribadi. Sekarang, dari segi yang bisa jadi pertimbangan lainnya. Anggaplah yang membuat nasabah terkesan kontra dan menginginkan penutupan kartu kredit.

Pertimbangan lain -dari segi kontra....

Pertama, dari bunga atau riba. Tidak dipungkiri, kepemilikan kartu kredit memang berdekatan dengan kehidupan bunga. Beberapa nasabah memang melakukan penutupan kartu karena alasan ini.

Tapi, sejauh ini, jika nasabah pembayaran secara penuh dan memang tidak menjadikan cicilan perbelanjaan, maka bunga ini tidak akan dikenakan kepada nasabah. Tentu saja, SOP tiap bank berbeda, ya. 

Jadi, jika memang kamu membutuhkan kartu kredit dan tidak ingin dikenakan bunga, bayarlah tepat waktu dengan pembayaran penuh dan jangan jadikan perbelanjaanmu menjadi cicilan. That's!

Kedua, penunggakan yang akhirnya menyebabkan dikejar-kejar collection. Ini salah satu pertimbangan juga, ya. Jadi, jika memiliki kartu kredit, usahakan untuk pembayaran tepat waktu. Di kartu kredit dikenakan sistem penagihan via collection yang memang bertugas menagih-nagih. Istilahnya adalah dept collector.

Ini memang seringkali mengganggu nasabah yang menunggak. Tapi, solusi saya adalah jika tidak ingin dikejar-kejar collection, berbijaklah dengan pengeluaran dan bayar tepat waktu. That's!

Ketiga, rawan penyalahgunaan. Ini yang menjadi pertimbangan utama. Penyalahgunaan ini kerapkali terjadi di transaksi online ataupun offline (kartu hadir). Contoh di transaksi online, lebih ke penyalahgunaan oleh hacker. Kami menyebutnya fraud dimana tiba-tiba transaksi tanpa sepengetahuan nasabah.

Untuk transaksi offline, bisa jadi terjadi karena kasir tokok menggesekkan berlebihan atau penipuan yang mengatasnamakan bank penerbit dan meminta nasabah untuk menggesekkan kartu di mesin edc. Biasanya, untuk modus penipuan semacam itu, terjadi pada nasabah yang baru saja membuka kartu.

Tips aman transaksi online adalah pilihlah website yang memang sudah terverifikasi Master atau Visa Card. Biasanya, di website tersebut terdapat logo "Verified". Kedua, jangan sekalipun menginformasikan 16 digit no kartu kredit, cvc, ataupun valid thrue (masa berlaku kartu). Sebab, transaksi online membutuhkan ketiga data tersebut.

Keempat, cenderung lebih konsumtif. Kata beberapa teman, kepemilikan kartu kredit ini cenderung bikin konsumtif. Selain karena e-money yang memang lebih mudah dibandingkan uang cash, juga karena pembayarannya diutangi terlebih dahulu oleh bank. Tapi, ini tidak berlaku ke semua nasabah juga. Ya, itu tadi, tergantung ke masing-masih personal.

Penutup...

Di atas tadi, sudah saya paparkan dari segi pro dan kontranya. Jika saya baca ulang, mungkin memang terkesan menggiring opini pembaca ke arah pro, kali, ya. Tapi, yang jelas, selama bisa bijaksana dalam pengeluaran, maka tidak ada salahnya memiliki kartu kredit.

Jadi, setelah membaca ini, tertarikkah kamu membuka aplikasi kartu kredit? Coba search lebih dalam jika ingin membuat. Pastikan promo yang ada antar bank menjadi pertimbanganmu juga. Oh, ya, sebelum apply, coba pertimbangkan lagi antara income dan pengeluaran yang bakal keluar setelah 'pintu konsumtif'-mu terbit.



Salam hangat,


dari Surabaya
❤❤❤

Credit pic: genanalytics.co.uk

You Might Also Like

0 Comments

Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^

Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).

Disclaimer

Blog ini tidak merepresentasikan instansi tempat dimana penulis mengabdi, karena mayoritas konten adalah hasil kolaborasi dengan manusia-manusia baik hati :). Penulis tidak bertanggungjawab jika terdapat tulisan mengatasnamakan penulis (alias copas) di luar blog ini dan ini.
Blogger Perempuan