Wisata Pantai Banyuwangi : Camp di Pantai Pulau Merah ala Backpacker Suroboyo, Cak! #Day1
Subuh, 23 Februari 2016
Perjalanan pagi itu dimulai dari stasiun kereta api Gubeng Surabaya. Masih tergambar jelas, bagaimana kami menunggu kereta yang datang dan bebarengan pula dengan adzan Subuh. Suasana tempat tunggu sudah riuh seperti suasana di siang hari. Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya bagi saya untuk melakukan perjalanan kereta ke luar daerah dari titik start stasiun ini. Namun, riuhnya stasiun dan perpaduan bunyi klakson kereta, selalu terasa seperti pertama kali saya menikmatinya. Menawan.
Tujuan perjalanan kali ini adalah Kabupaten Banyuwangi dengan segudang agenda yang telah kami persiapkan matang –yang sebenarnya berbeda dari rencana awal. Kali ini, kami memutuskan untuk camping di dua pantai indah sambil menikmati desiran ombak Pantai Selatan. Eits, bukan perjalanan sendiri lagi, melainkan perjalanan bersama partner perjalanan dan mereka adalah Syara Argiandini, Lina Khoirunnisya, Haris Hidayatulloh, Maulana Akbar, dan Bayu Jaya. Kami memang sengaja pergi dalam jumlah genap dengan pertimbangan bahwa kami akan menyewa 3 sepeda motor.
Dhuhur, 23 Februari 2016
Perjalanan Surabaya – Banyuwangi memakan waktu sekitar 7 jam dan kami sangat bersyukur bahwa semesta memberkahi perjalanan ini. Lancar tanpa kendala. Sesampainya di stasiun Karangasem - Banyuwangi, Bayu telah mempersiapkan tempat peristirahatan sementara di dekat stasiun. Fyi, di tempat tersebut juga disewakan kendaraan bermotor. Jadi, kalau kamu seorang backpacker dan membutuhkan sepeda motor, cobalah untuk mencari tempat persewaan di sekitar stasiun :)
Di stasiun, terdapat tempat persewaan sepeda motor dengan biaya sewa perhari Rp 50.000,-.
Halo, tempat camping dengan fasilitas lengkap!
Pantai Pulau Merah, Banyuwangi |
Destinasi yang kami tuju adalah Pantai Pulau Merah. Akses jalan ke sana, dapat dijangkau dengan sepeda motor, mobil, ataupun bus. Untuk kamu yang 'buta' arah, kamu bisa menggunakan gps untuk mengantarkanmu ke sana.
Menurut saya pribadi, tempat camping di area ini terbilang cocok bagi ‘pemula’, seperti saya. Fasilitas kamar mandi, toko kelontong, dan air bersih cukuplah dapat dijangkau dengan berjalan kaki. Ya, over all, fasilitasnya sudah tertata dengan baik sebagai tempat wisata keluarga.
Pantai Pulau Merah cocok untuk pelancong yang ingin camping dengan fasilitas lengkap. Akses yang terjangkau dengan bantuan gps, menjadi nilai tambah buat pantai ini.
Pantainya lumayan bersih, hanya saja, ada beberapa sampah laut yang terbawa ombak. Oh, ya, untuk para pelancong, please, jangan buang sampah kalian di pantai.
Hari itu, serasa bagaikan pantai milik pribadi...
Di hari kami berkemah, hanya kami satu-satunya pelancong yang mendirikan tenda. It means, itu terasa pantai milik kami pribadi. Kami mendirikan dua tenda yang kami pastikan telah jauh dari batas ombak. Malam yang syahdu dengan desiran ombak dan taburan bintang, benar-benar sangat menawan. Sebenarnya, ini bukan kali pertama saya camping, tapi baru kali ini beneran bisa tiduran di bawah langit berbintang dengan bulan yang sangat terang dan mahkota halo-nya. Surga.
Tidak banyak yang bisa kami lakukan pada hari itu karena hari berlalu dengan sangat cepat. Dari waktu kami tiba di Pulau Merah, sekitar pukul 15.57 WIB hingga malam hari, kami hanya habiskan di sekitar tenda. Membuat api unggun kecil-kecilan, memasak mie, dan membakar telor puyuh.
Sepinya Suasana Pantai -dan tambahan sampah laut- |
Saya kurang paham bagaimana saya mendiskripsikan ‘membakar’ telur puyuh ini, tapi menurut Lina, ini seperti tradisi Papua. Jadi, telur dipendam di bawah arang yang membara dan kami akan mengambilnya setelah telur tersebut dinilai masak. Maaf, saya tidak menemukan istilah yang tepat di Google -__-“
Hei, nikmati alam paginya di Bukit Hijau, jangan tidur!
Subuh, 24 Februari 2016
Jangan ada kata terlambat bangun ketika kamu sedang berwisata. Serius. Seperti saat itu, pemandangan pantai di pagi hari sangat berpadu antara langitnya, aktivitas penduduk local, dan ombak yang tenang. Selain itu, ketinggian air laut di pagi hari tak setinggi ketika sore hari. Beda dengan hari kemarin yang kami hanya bisa bermain air di tepi dan bermain ombak. Pagi itu, kami benar-benar bisa berjalan-jalan sampai ke tengah laut -yang kemarin pasang.
Bulanpun Menyapa Kami |
Dari Segi manapun, Pantai ini Perfect |
Kalau Ditanya 'Kapan Nelayan Pulang dari Melaut?' |
Gotong Royong itu Indonesia Banget |
Bukit Hijau dari Dekat |
Bermain Menangkap Ikan (udah semester tua, loh, padahal :v) |
Ketika Air Laut Mulai Tinggi |
Serius, bangun pagi ketika berwisata dan camping itu is must! Salah satu teman saya, baru terbangun ketika kami sampai tenda dan ketika kami memberi tahu pengalaman kami, dia sedikit cemberut. Haha. Maafkan kami :")
Dan inilah biaya backpack kami...
At least, pantai Indonesia, khususnya Jawa Timur memang patut diperhitungkan, bukan. Please, bagi kamu yang merasa anak gaul social media dan anak ‘pecinta alam’, jadilah bijaksana ketika melebur bersama alam. Nyampah itu gag keren!
Ps : Udah terbilang backpacker belum kalau dari segi pengeluaran :v Haha.
Baca Cerita Lainnya tentang Banyuwangi :
Day 2: Wisata Pantai Banyuwangi : Manis Pahit di Stone Shore dan Green Bay
Day 3 : Wisata Pantai Banyuwangi : Berkemah di Rejegwesi Banyuwangi #Day3
17 Comments
wih pantainya , indahnya dan fotonya keren-keren
BalasHapusIya, mbak, indah fotonya :D. Thanks kunjungannya, mbak :)
HapusUdah pernah nyoba ke teluk ijo belum kak?hihihihih
BalasHapusAku sendiri anak banyuwangi,sering ke pulau merah tapi belum pernah camping disana.huhuhu
Anyway,untuk camping kita perly izin dulu gak sih?
Salam kenal kak...
Ndak perlu ijin, mbak, cuma kulo nuwun sama warga setempat. Hihi.
HapusUdah, mbak, next time saya ulas di sini, mbak ^_^ Thanks for visiting, mbak.
Aaaaaa pengen ke sanaaaaaaaaa.... Hepi ajaaaaak akuh dong kapan-kapaaaaan
BalasHapusAw, boleh Kak Gi. Ke Surabaya dulu, sini, Kak :D
HapusWo murah banget yaaakkk.... kurang dari 200 ribu..... suatu saat pengen juga maen ke Banyuwangi
BalasHapusAyo om ke BWI ^_^
HapusMbak nama penginapan dekat stasiun karang asem yang murah berapaan, Dan sewa motorpake uang Hanuman gak? Kita rencana Dari jakarta mau ke ijen terus kebaluran Dan camp di pantai pulau merah
BalasHapusKalau untuk harga penginapan, saya kurang paham mas. Sebab kemarin kami dapat tempat istirahat (semacam penginapan) di area stasiunnya. Itu kami dapat tempat peristirahatan karena kami pinjam motor di sana (di area stasiun juga).
HapusSeingat saya ada uang muka mas. Tapi pelunasannya saat mengembalikan :)
Uang jaminan maksudnya
BalasHapusMbak, lebih lengkap untuk mekanisme kemahnya gimana yaa di red island? Hehe, makasih ;)
BalasHapusUntuk kemarin, kami tidak ada mekanisme dan perijinan khusus, Mbak :) Ya, ndak bayar juga, alhamdulillah. Cuma, kami memang 'kulo nuwun' sama masyarakat sekitar, Mbak. Hehe.
HapusMau kontak rental motornya dong mbak
BalasHapusUntuk kontak, saya tidak ada, Mbak, mohon maaf. Tapi, (dulu) bisa langsung ke deoan stasiun saja, Mbak. InshaAllah mudah mencarinya.
HapusKak klo ngecamp di pulau merah boleh ta buat 2 hari
BalasHapusHai, kak Seno!
HapusDi tahun 2016 saat artikel ini ditulis, di area pantai tidak ada aturan terkait camp, berapa lama camp yg diperbolehkan, ataupun tiket perharinya.
Kalau menurut perkiraanku, sepertinya g ada larangan berapa lama dibolehkan camp. Hehe.
Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^
Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).