Bremi dan Bermi Mini Land (BML) : Wisata Keluarga di Pedalaman Probolinggo

By Jumat, Maret 06, 2015 , , , ,

Siapa yang tak kenal Kabupaten Probolinggo? Saya rasa, kalian masih sedikit asing dengan nama kabupaten ini. Tapi, bagaimana jika saya ganti pertanyaannya dengan "Siapa yang tahu Gunung Bromo?". Saya rasa, pasti banyak yang tahu dengan gunung ini, bukan. Yap, sebenarnya di Kabupaten Probolinggo banyak sekali wisata alam selain Gunung Bromo. Salah satunya di Desa Bremi, Kecamatan Krucil, Jawa Timur.

Pada tanggal 22 Februari 2015, saya bersama ayah saya mengunjungi Kecamatan Krucil dengan tujuan menjacari rindangnya pepohonan. Berbeda dengan Surabaya, di Kabupaten Probolinggo ini masih banyak sekali daerah-daerah pedesaan yang memiliki keunikan dari segi culture bahasanya ataupun dari wisata alamnya.

Di Probolinggo, ada istilah daerah pedalungan dimana dalam satu daerah terdapat pencampuran bahasa Jawa dan bahasa Madura. Jadi, jangan heran jika berwisata ke kabupaten ini, namun seringkali mendengarkan orang menggunakan bahasa Jawa, tapi berlogat Madura atau sebaliknya :)

Selamat Datang di Bremi : Wisata Agropolitan

Wisata Agropolitan, Desa Bremi, Probolinggo
Wisata Agropolitan, Desa Bremi, Probolinggo

Desa Bremi, atau terkadang juga dituliskan Bermi, dikenal dengan wisata agropolitannya. Namun, berbeda dengan wisata agropolitan di Kota Batu yang kental dengan komoditi buah-buahan, di sini lebih kental dengan komoditi tanaman kayu. Seperti kayu sengon, kayu balsah, ataupun jenis lainnya. Tak heran jika sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan bagaikan sedang bertamasya di hutan belantara ala film Twilight :p. Selain itu, banyak pula yang menanam tumbuhan khas pegunungan seperti kubis ataupun strawberry.
Wisata Agropolitan, Desa Bremi, Probolinggo
Suasana Perkebunan di Bremi, Probolinggo
Nah, Desa Bremi ini terletak lebih sekitar 20 km dari Kecamatan Leces (rumah saya). Dari pukul 07.00 WIB, saya sampai di daerah ini sekitar pukul 10.00 WIB. Sengatan matahari yang tidak terlalu panas, membuat perjalanan sungguh menyenangkan. Oh, ya, bagi kamu yang tidak tahan dingin, jangan lupa untuk mengenakan jaket, deh. Udara di sini sangat dingin, serasa di Kota Batu, Malang. Jangan terlalu banyak minum jika tidak ingin terasa buang air kecil terlalu sering. Toilet umum di sini sungguh susah ditemukan.

Wisata Agropolitan, Desa Bremi, Probolinggo
Salah Satu Hutan Lapang yang Biasa dibuat Hunting
Wisata Agropolitan, Desa Bremi, Probolinggo
Perbuatan Orang Jahil

Well, setelah sharing dengan teman kantor ayah, kami memutuskan untuk mencoba mengunjungi air terjun dan Taman Hidup. Namun, jalan makadam kurang bersahabat dengan motor matic yang kami tumpangi. Jadilah, kami memutuskan untuk menjajal wisata keluarga baru di desa ini : Bermi Mini Land (BML).

Bermi Mini Land (BML) : Wisata Keluarga yang Berpadu dengan Alam

Bermi Mini Land (BML), Kabupaten Probolinggo
Bermi Mini Land
Bermi Mini Land (BML), Kabupaten Probolinggo
Gapura Bermi Mini Land (BML)
BML ini merupakan wahana wisata keluarga yang diresmikan oleh Bupati Hasan Aminuddin pada tahun 2010. Wisata ini sangat cocok untuk keluarga yang memiliki anak kecil dikarenakan semua fasilitas dan dekornya pun memang diperuntukkan untuk anak kecil. Fasilitas yang ditawarkan di BML ini antara lain flying fox, perahu padle, ayunan, dan berbagai macam permainan khusus anak-anak. Ada pula kantin yang menyediakan makanan dan minuman yang aman untuk dikonsumsi anak-anak.

BML cocok sekali untuk wisata keluarga, terutama bagi yang memiliki anak kecil. Di BML terdapat banyak wahana yang menyenangkan dan tentunya aman dimainkan untuk anak kecil. So, let's check it out and enjoy in this place :D

Bermi Mini Land (BML), Kabupaten Probolinggo
Peresmian Bermi Mini Land (BML) pada Tahun 2010
Bagi saya, yang berusia terbilang dewasa, kunjungan ke BML ini dapat menjadi kesegaran tersendiri setelah beberapa hari berkutat di Kota Surabaya dengan tingkat polusi yang tinggi. Di sini, saya benar-benar merasa back to nature, lah, ya. Hehe. Sayangnya, walaupun wisata ini terbilang sangat menyenangkan dengan perawatan yang baik, namun wisata ini terbilang sepi pengunjung. Padahal, saya berkunjung ketika hari Minggu. Pengunjung pun, saya rasa masih pengunjung lokal.
Bermi Mini Land (BML), Kabupaten Probolinggo
Taman Main di Bermi Mini Land (BML), Kabupaten Probolinggo
Bermi Mini Land (BML), Kabupaten Probolinggo
Wahana Permainan di Bermi Mini Land (BML), Kabupaten Probolinggo
Dari BML, kami memutuskan untuk langsung pulang karena harus mengisi kekosongan perut. Sebagai buah tangan dari wisata Bremi ini, kamu bisa membeli beberapa buah-buahan segar yang dijajakan penjual lokal di sekitar sini ataupun kalau ingin membawa pulang susu sapi murni, di sini juga tersedia, loh! Sebagai saran, jika ingin membeli susu sapi murni, sebaiknya belilah sebelum jam 10.00 WIB atau setelah jam 15.00 WIB, sebab pada jam tersebut akan banyak stok susu sapi murni :D.
 
Kabupaten Probolinggo
KUD Argo Puro yang Menediakan Susu Sapi

Taman Hidup : Wisata yang Tertunda

Taman Hidup, Kabupaten Probolinggo
Di Depan Gapura Taman Hidup
Jadi, sebenarnya ada wisata alam lain yang ingin saya kunjungi yaitu telaga Taman Hidup. Menurut teman ayah saya, dulunya ketika kita berteriak sekali saja, maka kabut di sekitar telaga akan turun. Ini dikarenakan adanya perubahan tekanan udara yang mendadak. Sedangkan, sekarang tidak lagi seperti itu. Berteriak lima kalipun, kabut tidak akan turun dengan cepat karena hutan sudah mulai gundul. Sayang sekali. Jalan menuju telaga ini masih jalan makadam dan dengan sepeda motor matic, jelas kurang memungkinkan. Selain makadam, jalannya sedikit menanjak. Nah, untuk mengobati rasa penasaran, saya pun mencari beberapa gambarnya di Google. Check this out!
Taman Hidup, Kabupaten Probolinggo
Taman Hidup (via wikimapia.org)
Yay, liburan semester 5 ini benar-benar memanjakan mata dan pikiran saya. Ini liburan keliling Jawa Timur yang menyenangkan :D. Ternyata, masih banyak lagi wisata alam lokal yang masih harus diexplore. Pedalaman Indonesia pun tak kalah saing, loh, dengan wisata di luar negeri!


Selamat menikmati wisata alam Indonesia!

You Might Also Like

25 Comments

  1. wah, kali ini share tentang liburan lagi, tapi tumben kali ini banyak foto ngeksis-nya :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha. Iya, dek. Tempat liburan keluarga, nih, jadi banyak spot foto narsis -_-

      Hapus
  2. tempatnya dimana sih? aku nyari disana kok nggak ketemu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Bremi, mbak. Kurang paham juga daerah mananya, cuma tempatnya kemarin saya lewati ketika akan kembali ke Leces.

      Hapus
  3. Mantap!

    Jika diijinkan, beberapa gambar di tulisan ini saya usulkan kepada admin Blog Kecamatan Krucil sbg bahan artikel. Tentu gambar-gambar tsb nantinya akan menyebutkan sumber gambar, yakni blog ini. Bila admin krucilkecamatan.blogspot.co.id (Blog Kec. Kucil) menyetujui usulan saya, biar mas-mas admin saja yg menghubungi Mbak/Jeng/Neng Happy lebih lanjut.


    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan diambil gambar yang dirasa bermanfaat, Mas. Seluruh tulisan ataupun gambar di sini bebas dishare, tapi mohon untuk mencamtukan sumber :)
      Nuhun.

      Hapus
  4. Wah, mbak sempet nginep di hotel di bremi ga? Ada cp yg bisa dihubungikah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, egak ada mbak. Saya rumah di Probolinggo soalnya :)

      Hapus
  5. Balasan
    1. Sok mampir Probolinggo ya kalau lewat XD

      Hapus
  6. Ok, saya dari kraxsan. Berkunjug juga ya ke http://www.katapakguru.com

    BalasHapus
  7. Enter your comment...hhhhhhhhh itu mah desa sy sop....

    BalasHapus
  8. Pedalungan
    Yang benar, pendalungan.
    Secara umum pendalungan dapat diartikan pencampuran atau perpaduan.
    Mengapa ?
    Sebagai orang Probolinggo saya mendengarnya pendalungan sering digunakan untuk orang, bukan benda.
    Untuk benda pendalungan adalah semacam kotak untuk menyimpan beras, tapi lebih sering dengan istilah pedaringan.
    Pendalungan misalnya bercampurnya orang Jawa dengan orang Tionghwa, orang suku Jawa dengan suku Madura atau suku lainya.
    Juga bahasa Jawa dengan bahasa Madura yg berkembang menjadi dialek setempat. Misal d desa Silogudig/ Sologudig kec. Pajarakan yang terbentuk dari bahasa ngoko Jawa dan bahasa sehari-hari orang Madura.
    Bahasa Tengger di lereng G. Bromo yang menjadi dialek setempat dari bahasa Jawa sekitar kraton Majapahit dengan bahasa Madura yang digunakan oleh abdi kerajaan asal Madura ( ini akan dirasakan hingga sekarang logat orang Ngadisari yg sedikit berbeda dengan logat yg ada d Sapikerep ke bawah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah, makasih uraiannya, Unknown. Saya jadi lebih mengerti banyak ^ ^
      Terima kasih sudah mampir.

      Hapus
  9. Balasan
    1. Hai, Kak, thanks for visitting. Ayo mampir ke Probolinggo ^ ^

      Hapus
    2. hehehe.. lawong saya tinggalnya emang di probolinggo..

      Hapus
    3. Wah? Tetanggaan berarti, Mas Siswan. Hehe. Salam kenal, nggeh.

      Hapus
    4. hehhehe iya, la pean tinggalnya di prob mana?

      Hapus
    5. Di daerah deket tol baru, mas.

      Hapus

Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^

Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).

Disclaimer

Blog ini tidak merepresentasikan instansi tempat dimana penulis mengabdi, karena mayoritas konten adalah hasil kolaborasi dengan manusia-manusia baik hati :). Penulis tidak bertanggungjawab jika terdapat tulisan mengatasnamakan penulis (alias copas) di luar blog ini dan ini.
Blogger Perempuan