Fenomena Jilboobs : Keuntungan di Balik Sebuah Teguran

By Sabtu, Agustus 09, 2014

Belakangan ini, marak sekali fenomena jilboobs di kalangan masyarakat media sosial. Jilboobs merupakan istilah untuk pengguna jilbab yang tidak menjulurkan jilbabnya menutupi dada. Sebenarnya, saya bersyukur ada yang membuat artikel pengetuk agar para muslimah lebih memperbaiki diri. Namun, di sini, saya akan menilai dari sudut pandang lain :)

Jika dipikir-pikir lebih dalam, upaya segelintir orang untuk menegur muslimah yang melakukan kesalahan tersebut, sebenarnya dapat dilakukan dengan cara lain. Menurut saya, ada cara yang lebih baik untuk menegur, daripada melakukan peneguran dengan cara membuat postingan dengan pencantuman identitas dan foto asli pelaku (tanpa adanya pembluran wajah).

Mari berpikir sejenak dengan santai dan menyeruput secangkir kopi. Jika untuk pelaku tindak kriminal saja, media melakukan perlindungan untuk menutupi identitas pelaku, bagaimana dengan perlindungan bagi para pengguna jilbab ini :o

Fenomena Jilboobs : Keuntungan di Balik Sebuah Teguran
Jilboobs terletak di tingkat 5.
Terlepas sebenarnya yang dilakukan oleh para pengguna jilbab ini juga salah, tapi menurut saya, peringatan yang dilakukan oleh pembuat artikel -pertama- juga tidak bisa dibenarkan seratus persen. Begini, sesama saudara semuslim, kita memang perlu memperingatkan saudaranya yang salah. Jika, tidak bisa dengan cara halus, mungkin barulah bisa dengan cara kasar. Tapi, tidak dipermalukan di depan umum. Begitulah.

Apapun sosial media yang digunakan, di manapun foto tersebut diunggah, dan bagaimanapun cara masyarakat dunia maya menanggapinya, dunia maya tetaplah dunia maya. Yang bagi saya, sulit untuk dihilangkan jejaknya dan dapat menjadi warisan kematian kita kelak. Haruskah kita meninggalkan kejelekan untuk anak cucu kita kelak? 

Seorang muslimah yang melakukan kesalahan dan mendapat teguran keras di media sosial, maka teguran tersebut akan dibaca secara luas, bahkan bagi pembaca yang bukan kerabat dekat musimah tersebut. Belum lagi jika teguran tersebut akhirnya di screenshoot, save page as, ataupun dibuat meme-rage dengan foto aslinya. Aduh. Betapa malunya. Betapa sedihnya agama saya tercoreng dengan segelintiran orang tersebut -___-"

Fenomena Jilboobs : Keuntungan di Balik Sebuah Teguran
Pendapat mengenai fenomena Jilboobs. Perhatikan point-point yang disampaikan :)
Menurut saya, cara peneguran yang dilakukan oleh pembuat artikel jilboobs (yang memasang foto-foto pelaku) tersebut terbilang kreatif dan usil. Saya bilang kreatif, karena beliau pintar mencari moment dan bisa membuatnya menjadi tulisan yang renyah dibaca. Selain itu, beliau termasuk telaten dengan mengumpulkan begitu banyaknya foto serta diselipkan contoh muslimah yang memiliki badan 'berisi' dan wajah bening. Hem. Ini semacam mencari 'keuntungan' tersendiri di balik teguran tersebut, bukan?

Jadi, di sini saya mengajak bagi muslimah (terlepas memiliki badan yang berisi ataupun tidak) untuk intropeksi diri. Pemakaian jilbab yang benar adalah dengan menjulurkan kerudung di bawah dada, pakaian yang tidak ketat ataupun tidak menerawang.

Fenomena Jilboobs : Keuntungan di Balik Sebuah Teguran
www.danisiregar.com

Perhatikan kembali ketika akan mengunggah foto.
Jangan sembarangan mengupload foto diri, terutama jika awalnya tidak berkerudung. Paham, kan, jilbab ini kewajiban setiap muslimah dan menjadi simbol agama. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk selalu menyukai kita, jadi ada baiknya untuk berpikir dua kali ketika akan mengupload. Bagaimana jika suatu hari, teman yang sering berfoto dengan kita ternyata menjadi musuh kita dan menyebarkan kejelekan kita suatu hari? Sedia payung sebelum hujan itu lebih baik, bukan :)

Keuntungan bagi penikmat tubuh wanita (maaf).
Hei, ada apa dengan kalian? Saya heran dengan teman-teman pria yang kembali mengunggah foto para jilboobs ini. Sejujurnya, di pandangan saya, ini merupakan cara beberapa pria untuk mengambil keuntungan dari adanya fenomena ini. Dengan kembali mengunggah, itu berarti kalian telah menyimpan fotonya dalam komputer kalian, bukan? Dan, well, senang, ya, melihat keindahan lekuk wanita-wanita cantik tersebut. Ingin menegur para muslimah atau menikmati kesenangan wanita lebih lama, to? Wallahu alam.

Di sini, saya tidak ingin terlalu men-judge karena saya tahu ada yang lebih pantas untuk menilainya :). Jangan sampai dengan booming-nya fenomena ini, akan bertambah jelek image Islam di mata masyarat. Semoga masih banyak yang sadar bahwa sebenarnya masih banyak muslimah berpenampilan baik sesuai ajaran agama.

Fenomena Jilboobs : Keuntungan di Balik Sebuah Teguran
Pendapat saya :)

Semoga fenomena jilboobs ini akan membuat banyak pihak belajar untuk menjadi lebih baik :). Halo, wanita muslimah, big hug { }. Mari berbenah diri dari yang kecil dan dari diri sendiri ^ ^

You Might Also Like

18 Comments

  1. Yang penting menutup aurat dan tidak mengumbar pesona.

    BalasHapus
  2. iya, mbak, sebenarnya saya juga kurang setuju dg orang-orang di dunia maya yang 'katanya' ingin menegur tapi dengan mengumbarkan aurat mereka, dulu saya mikir, kalau misalnya cewek yang belum benar dalam berjilbab tersebut telah insyaf, kemudian bisa berjilbab dg lebih syar'i, bagaimana dg foto-foto mereka yg terlanjur menyebar di dunia maya tersebut? bukankah nanti mereka yang telah bertaubat itu akan terus dikenang keburukannya? dan juga nantinya yg menyebarkannya ikut bersalah (atau lebih tepatnya berdosa)?
    tapi baru kepikiran juga ya, benar juga, bila mereka yg menyebarkannya itu sebenarnya ingin menegur apa menikmati? kalau bisa menyebarkan foto-foto begitu berarti di komputernya mengoleksi foto-foto semacam itu. hemh, sepertinya orang-orang yang beralasan ingin menegur itu sebaiknya perlu ditegur juga ya? jadi, sebenarnya kedua-duanya salah yah?

    oh, ya, sebenarnya saya juga kurang sreg dan gak setuju dg istilah jilboob, aneh gitu rasanya.
    dan sebelumnya juga (sebelum tahu istilah jilboob), saya juga pernah sih menyinggung perihal fenomena aneh para cewek berjilbab itu, tetapi gak separah orang-orang yang membuka aib itu, cuma sindiran seperti ini : http://shadowz-space.blogspot.com/2014/07/apa-itu-jilbab.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, iya, dek, sepakat. Mereka seperti cari keuntungan juga ya :")
      Aku ke TKP, dek :)

      Hapus
  3. ah..tegur menegur pada hal yang bersifat pribadi dan keyakinan sebaiknya dihindari didunia maya ini mah-lah.
    mendingan dunia maya ini teh dipake untuk berbagi ilmu, atau sekalian dipake buat nyantey kaya dipantey ajah...
    kalonyapamenyapa mah..bagus
    daripada..
    negur dan menegur,,,kaya dirinya yang objek maupun subjeknya itu udah pada suci ajah ih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, Kang ^ ^
      Dunia maya memang rentan dengan tegur-menegur yang bisa jadi malah menuju ke bullying :"

      Hapus
  4. ternyata nenk happy penikmat kopi juga ya :-)
    kalo menurut saya :
    kalo emang mau menegur lewat sosmed : bisa lewat inbox dan usahakan menegurnya pakai bahasa yang sopan :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe. Iya, mas, penikmat kopi (instan).
      Setuju mas, mending ke inbox daripada frontal di sosmed :"

      Hapus
  5. Jilbab hari ini seolah hanya sebagai hiasan mempercantik penampilan bukan sebagai penutup aurat, maka tidak heran jika kemudian ramai yg berjilbab tidak sesuai syar'i..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kang, sebagian ada yang jadi salah mengartikan. Namun, tetap banyak pula yang mulai beranjak syar'i :")

      Hapus
  6. Lagi ramai diperbincangkan. memang sepakat, itu nggak sesuai syari'at dari hijab itu sendiri. kalau ingin berhijab, mestinya pahami aturannya, tidak ikut-ikutan saja. MUI sudah mengeluarkan fatwa haram Jilboobs. setuju :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, sempat ramai dibicarakan mengenai fenomenta tersebut. Semoga segera beralih ke fungsi jilbab semula, sebagai penutup aurat ya mas :D

      Hapus
  7. semoga dengan adanya postingan ini muslimah bisa berintropeksi diri begitu juga untuk para penikmat fto jilb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, mbak :)
      Terima kasih atas kunjungannya.

      Hapus
  8. and that is a special in your religion, the first time i am impress about women in this religion headscarves until now i have not answers . and i think that is customs, save lagu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Headscarvers (or veil or hijab) is our religion's rule, Phuong, to respect muslimah's body :D

      Hapus

Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^

Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).

Disclaimer

Blog ini tidak merepresentasikan instansi tempat dimana penulis mengabdi, karena mayoritas konten adalah hasil kolaborasi dengan manusia-manusia baik hati :). Penulis tidak bertanggungjawab jika terdapat tulisan mengatasnamakan penulis (alias copas) di luar blog ini dan ini.
Blogger Perempuan