Sudah lama rasanya kaki ini menapak pada bumi yang sama, namun berada di tanah yang berbeda. Jarak yang begitu jauh dan tak bisa hanya ditempuh dalam sekejap. Segala pengorbanan untuk masa depan yang terbayarkan di waktu terbaik.
Merantau mengajarkan banyak hal pada penikmatnya.
Pahitnya, manisnya.
Bahagianya, tangisnya.
Segala diam yang seringkali tak dapat terungkap.
Segala syukur yang hanya bisa dibagi dengan Sang Pencipta.
Segala harap dan doa yang tak bisa tersampaikan pada manusia.
Segala senyum sebagai penenang di kala kalut.
Dan segala lainnya yang dapat dimaknai ketika telah ada benang merahnya.
Ombaknya telah terlalui dengan cukup baik, walau tidak sempurna.
Meyakinkan pada diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja, padahal nyatanya tak semuanya berjalan sesuai jalur dan waktunya.
Perantauan akan selalu menjadi cerita antologi manis untuk dikenang. Mengajarkan tentang banyak hal tentang kesabaran, ketulusan, dan berjuang hidup di atas kaki sendiri. Rantau mengajarkan hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk....
Waktu yang terus berjalan beriringan dengan usia dari orang tersayang yang terus berkurang.
Untuk segala kehilangan yang tak mampu terdeskripsi saat waktu tak dapat terlampaui dengan cepat. Aku percaya, "Sesudah kesulitan akan selalu ada kemudahan".
Akhirnya, setiap pohon yang ditanam dan dirawat dengan penuh perjuangan akan selalu berbuah manis, jika telah musimnya berbuah. Jangan memetiknya secara paksa karena bisa jadi bukan itu rasa yang diinginkan. Tapi, ini bukan tentang pepohonan.
Metropolitan dan setiap pembelajarannya :)