Analisa Ekonomi Makro Perusahaan Terdampak Covid-19

By Jumat, Maret 27, 2020

Analisa Ekonomi Makro Perusahaan Terdampak Covid-19
Analisa Ekonomi Makro Perusahaan Terdampak Covid-19

Dear me, beberapa tahun lagi, yang semoga ketika membaca ini kembali, ingat bagaimana Covid-19 datang bagaikan mimpi buruk untuk kami dan masyarakat di belahan lain. Semoga Covid-19 ini segera berlalu. Dan analisa ini merupakan salah satu tugas karena kantor menerapkan working from home. Btw, pasti banyak salah karena pertama kali bikin analisa ekonomi beginian, mohon masukannya.
---

Semakin merebaknya virus corona atau yang dikenal dengan Covid-19 di Indonesia, menyebabkan guncangan pada perekonomian global Indonesia, dimulai dari melemahnya nilai tukar IDR terhadap USD, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan, dan naiknya harga produk kesehatan sebagai langkah preventif masyarakat terhadap virus tersebut. Berdasarkan data dari RTI, bursa IHSG semakin menurun pada perdagangan sesi I di 4.099,09, turun di angka 6,58%. Penurunan ini merupakan yang terendah sejak September 2015. Pada grafik yang ditampilkan di Googlefinance, penurunan terlihat drastis setelah masuknya Covid-19 di Indonesia. Terdapat 6 saham yang sudah tertekan auto rejection bawah (arb), serta 208 saham dan beberapa saham unggulan (blue chips) yang mendekati batas ARB.

Pengaruh yang terjadi akibat adanya penurunan IHSG berdampak pada pergerakan harga NAB/unit pada produk unit link Perusahaan X. Terlihat dari grafik laporan NAB pada laman web resmi, tampak pengaruh dari penurunan IHSG pada produk A dan produk B. Pada produk A, hal ini dikarenakan 70 % – 99 % dana dialokasikan untuk reksadana (saham). Sedangkan, pada produk B menempatkan 70 % – 99 % pada sektor saham dan pendapatan tetap. Per 17 Maret 2020, NAB/unit pada Produk A, berada di angka 887.5302, setelah sebelumnya berada di angka 938.6813. Hal ini berarti terdapat penurunan NAB/unit 5.449%. Sedangkan, pada Produk B NAB/unit berada di angka 1030.1679, setelah sebelumnya berada di angka 1068.2317, sehingga penurunan terjadi penurunan NAB/unit 3.563%.
Dampak dari penurunan NAB ini mengakibatkan laba yang diterima oleh Perusahaan X dari segi investasi mengalami penurunan dari sebelumnya. Pergerakan yang terjadi pada IHSG mempengaruhi return investasi unit link ataupun saham pada reksadana. Sehingga, pada kasus ini, adanya penyebaran Covid-19 berdampak pada penurunan nilai NAB/unit di produk unit link Produk A dan Produk B. Untuk beberapa langkah memitigasi nilai pengurangan laba yang lebih besar, dapat melakukan koordinasi dengan pihak bank custodian sebagai manajemen investasi untuk mendapatkan pandangan terhadap penempatan saham selanjutnya.

Selain dari sisi penempatan investasi, pendemi Covid-19 berdampak pada pengeluaran yang terjadi secara besar – besaran sebagai langkah preventif perusahaan untuk mencegah penularan wabah di kalangan internal karyawan. Pengeluaran tersebut berupa penyediaan hand sanitizer, masker sekali pakai, dan 300 vaksin influenza. Pengeluaran ini jelas di luar kendali perencanaan perusahaan dikarenakan pandemic virus yang terjadi secara mendadak dan pertama kali di tahun ini.

Adanya kebijakan pemerintah untuk menerapkan social distancing guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19 berdampak pula pada pembatasan ruang gerak pada sejumlah tenaga penjualan, baik pada agency ataupun bancassurance. Dimana, jika sebelumnya mereka memiliki keleluasaan untuk melakukan penjualan di bank ataupun menemui pelanggan di ruang terbuka, dengan adanya kebijakan tersebut, nasabah potensial cenderung menutup diri untuk melakukan pertemuan. Hal ini secara tidak langsung akan berdampak pula pada pertambahan jumlah pemegang nasabah.

Pengeluaran lainnya terjadi karena adanya pemberlakukan work from home (WFH) dimana mengharuskan divisi X untuk menyediakan laptop untuk sejumlah karyawan yang membutuhan dan jaringan guna mendukung kebijakan perusahaa. Anjuran ini sejalan dengan penerapan status darurat di DKI Jakarta oleh pemerintah dan demi menekan jumlah penyebaran virus.

Berkurangnya jumlah nasabah baru dan menurunnya NAB/unit, ditambah dengan banyaknya pengeluaran sebagai upaya preventif virus Covid-19 tentu akan membuat keuangan dari Perusahaan X mengalami guncangan di tahun ini. Terlebih, jika pihak Perusahaan X tidak segera mengambil keputusan untuk memutar dana dan melakukan mitigasi keuangan lainnya. Masa depan karyawan tergantung pada cepat tanggapnya kebijakan manajemen dan tanggung jawa karyawan untuk tetap kuat bersinergri dalam menghadapi bencana ini. Semoga Covid-19 dapat segera usai dan bumi segera dapat bernafas kembali.

You Might Also Like

2 Comments

  1. Semoga musibah ini segera berlalu, tidak ada yang diuntungkan dengan wabah ini. Semua menderita satu dunia gempar. Semoga kita tabah menghadapinya. jadi pengen nangis karena tetangga saya positif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, Kak. Terima kasih sudah berkunjung, ya. Iya, Kak, semoga dari musibah ini menyadarkan kita untuk belajar tabah menjalaninya dan bersama kita bisa melalui ini semua. Amin YRA.

      Hapus

Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^

Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).

Disclaimer

Blog ini tidak merepresentasikan instansi tempat dimana penulis mengabdi, karena mayoritas konten adalah hasil kolaborasi dengan manusia-manusia baik hati :). Penulis tidak bertanggungjawab jika terdapat tulisan mengatasnamakan penulis (alias copas) di luar blog ini dan ini.
Blogger Perempuan