Startup Dini.id : Bantu Orang Tua Tangani Speech Delay pada Anak

By Selasa, November 05, 2019 ,

Startup Dini.id : Bantu Orang Tua Tangani Speech Delay pada Anak
Para peserta dan pembicara launching website www.dini.id (Foto: dok. Faidah Umu Sofuroh)

Jakarta – Terkadang orang tua seringkali menganggap sepele masalah keterlambatan berbicara pada anak usia dini. Beberapa ada yang percaya mitos bahwa perkembangan berbicara anak bisa saja terlambat karena perkembangan di bidang lain lebih cepat.

Menurut Psikiater Konsultan Anak & Remaja, dr. Anggia Hapsari, SpKJ (K), perkembangan berbicara pada anak memiliki tolok ukur. Misal, lanjutnya, saat usia 12-13 bulan, anak seharusnya bisa memiliki satu kosa kata baru selain ‘mama’ dan ‘dada’.

“Tolok ukur perkembangan bicara dan bahasa itu sebagai tolak ukur perkembangan kognitif mereka, intelektual mereka. Jadi menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya,” katanya saat ditemui di Apple Bee Playground, Mal Taman Anggrek, Jakarta, Sabtu (31/8/2019).

“Mereka yang mengalami speech delay akan memiliki risiko terkena gangguan jiwa juga ternyata, depresi, ansietas/kecemasan. Bagi mereka semua perasaan itu nggak nyaman, tapi apa? Mereka nggak bisa ngomong, sedihkah, marahkah, kecewakah, mereka nggak bisan gomong gara-gara speech delay,” ujarnya.

Ada banyak faktor penyebab speech delay, salah satunya faktor lingkungan yang deprivasi. Faktor ini dapat dilihat ketika orang-orang di lingkungan mengharapkan sangat banyak pada kemampuan anak.

“Contohnya, ada anak baru umur 3 tahun udah pakai 3 bahasa: Indonesia, Mandarin, Inggris. Kalau anak yang nggak ada gangguan itu nggak masalah, tapi anak dengan gangguan itu kacau balau,” jelasnya.

Kalau dipaksakan kepada anak yang tidak mampu, imbuhnya, itu akan mempengaruhi kemampuan kognitif mereka. Dampak lain yang mungkin terjadi yaitu prestasi akademik akan berkurang, anak menjadi pencemas tinggi, interaksi sosial anak juga akan memburuk.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan maupun penanggulangan kepada anak yang terdeteksi speech delay. Anggia menganjurkan untuk sering mengajak anak bermain, bukan hanya memberikan mainan.

“Harus terjadi interaksi dua arah antara orang tua dengan anak. Dengan interaksi dua arah itu, akan membantu anak berkembang kosa katanya, kemampuan emosinya juga akan berkembang. Ajak main sesering mungkin, bermain yang bener-bener bermain,” katanya menganjurkan.

Cara lain selain bermain, yakni dengan bercerita, bernyanyi, bermain peran, berinteraksi dengan anak sebayanya, serta memberikan tanggungjawab sesuai dengan usia anak. Ia melanjutkan tiap usia memiliki standar yang harus dilalui anak agar tidak terjadi speech delay.

“Latih anak untuk bisa mengucapkan kata-kata konsonan, misalnya, dilatih dengan flash card seperti itu,” pungkasnya.

Berikut gambaran seminar dari Dini.id: 



Jika memang sulit untuk dilakukan secara mandiri, orang tua juga bisa melakukan stimulasi sesering mungkin untuk anak yang speech delay. Salah satu solusi yang bisa dipilih orang tua untuk melakukan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak yaitu Dini.id.

Dini.id adalah startup yang khusus dirancang untuk memberikan program stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak dengan memadukan antara teknologi, ilmu psikologi, orang tua, dan tim ahli.

Beberapa program dari Dini.id adalah :
1. Sistem assessment online gratis di website www.dini.id yang dapat mengidentifikasi keterlambatan dan potensi dalam perkembangan anak.

2. Kelas stimulasi dan intervensi sambil bermain yang dilakukan di playground-playground mitra yang dirancang untuk mengaktifkan neuron dalam otak sehingga meningkatkan perkembangan kognitif dan menjadi dasar perkembangan tahap selanjutnya terutama untuk belajar.

3. Program assesment, observasi & investigasi berkala yang disupervisi oleh psikiater dan psikolog klinis untuk mengoptimalkan perkembangan anak yang berbeda-beda dan unik.

Dengan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak, diharapkan speech delay yang terjadi pada anak akan menghilang. Nah, sudah tahu, kan, gimana cara menangani speech delay. Yuk, Bun, tangani kendala speech delay dari usia dini.

You Might Also Like

0 Comments

Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^

Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).

Disclaimer

Blog ini tidak merepresentasikan instansi tempat dimana penulis mengabdi, karena mayoritas konten adalah hasil kolaborasi dengan manusia-manusia baik hati :). Penulis tidak bertanggungjawab jika terdapat tulisan mengatasnamakan penulis (alias copas) di luar blog ini dan ini.
Blogger Perempuan