Masa Kependudukan Jepang

By Jumat, Mei 20, 2011

Untuk kepentingan perang Jepang, rakyat diperas dan dipaksa bekerja. Jepang menggerakkan pekerja paksa yaitu Romusha. Mereka dipaksa bekerja di tengah hutan, di tebing, pantai, sungai untuk membuat lapangan terbang dan kubu-kubu pertahanan serta rel kereta api. Romusha dipekerjakan di dalam dan luar negeri seperti Burma, Malaysia dan Thailand.

Pemerintah Jepang berusaha untuk memobilisasi rakyat Indonesia. Salah satu caranya adalah “Membentuk Organisasi-Organisasi Baru”.




A. SEMI MILITER

1. SEINENDAN
  • Tanggal Berdiri
29 April 1943, tepat di hari ulang tahun Kaisar Jepang. Orang-orang yang boleh mengikuti organisasi ini adalah pemuda yang berumur 14-22 tahun.
  • Pendiri
Pemerintah Jepang
  • Tujuan
Mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan menggunakan tangan dan kekuatannya sendiri.
  • Keuntungan
• Pemuda Indonesia mendapat pelatihan-pelatihan militer, baik untuk mempertahankan diri maupun untuk menyerang.
• Para kaum nasionalis masih bisa menanamkan pengaruhnya dan dengan demikian dapat mengisi jiwa pemuda dengan semangat nasionalisme.
• Dapat mengorganisasi pemuda secara besar-besaran dapat menyatukan para pemuda Indonesia.
  • Kerugian
Masyarakat Indonesia ternyata dipersiapkan sebagai pasukan cadangan untuk kepentingan Jepang di Perang Asia Timur Raya.
2. KEIBODAN
  • Tanggal
29 April 1943, tepat di hari ulang tahun Kaisar Jepang. Anggotanya adalah para pemuda yang berusia 26-35 tahun
  • Pendiri
Pemerintah Jepang
  • Tujuan
Membantu dan memperkuat kepolisian dalam menjaga lalu lintas dan melakukan pengamanan desa.
  • Keuntungan
Dapat mengorganisasi pemuda secara besar-besaran dapat menyatukan para pemuda Indonesia.
  • Kerugian
 Para kaum nasionalis tidak bisa menanamkan pengaruhnya karena Jepang berusaha agar Keibodan tidak dapat dipengaruhi oleh kaum nasionalis.
 Masyarakat Indonesia ternyata dipersiapkan sebagai pasukan cadangan untuk kepentingan Jepang di Perang Asia Timur Raya.
 Polisi Pamong Praja tidak lagi diberi wewenang kepolisian seperti menangkap dan menyidik orang secara formal.
3. FUJINKAI
  • Tanggal
Bulan Agustus 1943. Anggota dari Fujinkai adalah perempuan dengan umur minimum 15 tahun dengan umur maksimum yang tidak ditentukan.
  • Pendiri
Pemerintah Jepang.
  • Tujuan
Mengerahkan tenaga perempuan turut serta (di garis belakang) dalam memperkuat pertahanan dengan cara mengumpulkan dana wajib. Dana wajib dapat berupa perhiasan,bahan makanan, hewan ternak ataupun keperluan-keperluan lainnya yang digunakan untuk perang.
  • Keuntungan
 Kaum perempuan memiliki keterampilan dalam bidang kesehatan, makanan, palang merah, dan usaha menabung.
 Membantu memajukan pendidikan karena Fujinkai berkerja sama dengan sekolah-sekolah atau mengadakan ceramah di lingkungan rumah
  • Kerugian
Dana wajib yang dikumpulkan berasal dari masyarakat Indonesia, namun digunakan untuk kepentingan perang Jepang.
B. MILITER
1. PETA
PETA adalah suatu kesatuan militer bersenjata
  • Tanggal
Tentara Pembela Tanah Air dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara Ke-16, Letnan Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela.
  • Pendiri
Tentara Nipon (Jepang) atas inisiatif Gatot Mangkupraja sehingga keberadaan PETA ada di bawah pengaruh Putera.
  • Tujuan
Memenuhi kepentingan peperangan Jepang di lautan Pasifik dalam menghadapi Sekutu
  • Keuntungan
 Anggota PETA dapat menempati posisi perwira.
 Selama di PETA, para anggotanya digembleng untuk selalu percaya diri bahwa mereka pun mampu berjuang melawan kekuatan yang lebih kuat dan lebih terlatih.
 Para pemuda yang terlatih dalam PETA ini, nanti akan menjadi tenaga inti dalam pembentukan Tentara Nasional Indonesia. Para pemuda itu antara lain, Jendral Sudirman, Jendral Achmad Yani atau Jendral A.H. Nasution, Jendral Bambang Sugeng, Jendral Soeharto, Jendral Umar Wirahadikusumah dan Jendral Achmat Taher.
 Tentara PETA telah berperan besar dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
  • Kerugian
 Anggota PETA (Blitar) terisolasi dari masyarakat luas, baik masyarakat asal maupun masyarakat di sekitarnya.
 Perwira PETA merasa statusnya direndahkan oleh prajurit Jepang yang bukan perwira.

2. HEIHO
Anggota Heiho adalah para prajurit Indonesia yang ditempatkan pada organisasi militer Jepang. Mereka yang tergabung di dalamnya adalah para pemuda yang berusia 18-25 tahun.
  • Tanggal Berdiri
Bulan April 1943.
  • Pendiri
Pemerintah Jepang.
  • Tujuan
Memberi kesempatan kepada pemuda Indonesia untuk menjadi pembantu prajurit Jepang.
  • Keuntungan
 Para Heiho langsung ditempatkan di dalam organisasi militer Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. Sehingga mereka memiliki lebih terlatih dalam bidang militer.
  • Kerugian
Walaupun anggota Heiho ditempatkan dalam organisasi militer Jepang, namun tidak seorang Heiho yang berpangkat perwira. Ini dikarenakan pangkat perwira hanya untuk tentara Jepang.
C. BIROKRAT
1. JAWA HOKOKAI
     Keberadaan Jawa Hokokai adalah sebagai organisasi sentral yang terkendali dan merupakan kumpulan dari Hokokai/profesi, antara lain Izi Hokokai (Himpunan Kebaktian Dokter), Kyoiku Hokokai (Himpunan Kebaktian Pendidik), Fujinkai (Organisasi wanita) dan Keimin Bunko Syidosyo (pusat budaya).
     Kegiatan Hokokai adalah pelaksana pengerahan atau mobilisasi (penggerakan) barang yang berguna untuk kepentingan perang seperti: emas, permata, besi dan lain-lain. Himpunan ini mempunyai tiga dasar yaitu mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dengan bukti.
  • Tanggal
Bulan Maret 1944.
  • Pendiri
Pemerintah Jepang. Struktur kepemimpinan di dalam Jawa Hokokai ini langsung dipegang oleh Gunseikan, sedangkan di daerah dipimpin oleh Syucohan (Gubernur atau Residen). Pada masa ini, golongan nasionalis disisihkan, mereka diberi jabatan baru dalam pemerintahan, akan tetapi, segala kegiatannya memperoleh pengawasan yang ketat dan segala bentuk komunikasi dengan rakyat dibatasi.
  • Tujuan
Menghimpunan tenaga rakyat, baik secara lahir ataupun batin sesuai dengan hokosisyin (semangat kebaktian). Adapun yang termasuk semangat kebaktian itu di antaranya: mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dengan bukti.
  • Keuntungan
Rakyat Indonesia dapat belajar menjadi birokrat.
  • Kerugian
Rakyat Indonesia harus mengumpulkan padi, besi tua, pajak, dan menanam jarak sebagai bahan baku pelumas untuk kepentingan Jepang.
2. CHUO SANG IN
Chuo Sang In terbentuk melalui Osamu Sirei no: 36 dan 37.
  • Tanggal
5 September 1943.
  • Pendiri
Pemerintah Jepang atas anjuran Perdana Menteri Hideki Tojo. Ketua dipegang oleh Ir. Soekarno.
  • Tujuan
Badan yang bertugas sebagai Dewan pertimbangan pusat yang berada langsung di bawah Saiko Shikikan/Panglima Tertinggi, tugasnya menyampaikan usul dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pemerintah militer Jepang mengenai pemerintahan dan politik
  • Keuntungan
1. Pemerintah Jepang menempuh kebijakan mengangkat pemimpin pergerakan nasional untuk memimpin jabatan-jabatan penting seperti Kepala Departemen Urusan Agama sebagai jabatan tertinggi pertama dipegang oleh Prof. Husein Jayadiningrat Oktober 1943. Sementara pada November 1943 Mas Soetardjo Kartohadikoesumo diangkat menjadi Shucokan Jakarta (Kepala Karesidenan). Begitu pula jabatan lain seperti Sanyo (penasihat pemerintah militer, Departemen Urusan Umum dan dalam negeri serta Departemen Kehakiman dan Perekonomian. Semua jabatan tersebut di atas, tentunya menjadi bekal dan pengalaman yang berharga untuk diterapkan dalam menjalankan roda pemerintahan pasca proklamasi.
2. Salah satu cara berjuang, sebab perjuangan politik yang dilakukan para tokoh pergerakan nasional memang belum membuahkan hasil yang dapat dirasakan secara langsung, mengingat kondisinya yang tidak memungkinkan.
  • Kerugian
Di sisi lain, Indonesia tetap menjadi alat bagi Jepang untuk meraih kemenangan mereka di medan perang.
3. GERAKAN 3A
Gerakan Tiga A yang memiliki tiga arti, yaitu Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia.
  • Tanggal
Bulan Maret 1942 dan diketuai oleh Mr. Syamsuddin.
  • Pendiri
Pemerintah Jepang
  • Tujuan
Mengawasi kinerja para pemimpin bangsa dan merekrut massa dengan mudah melalui para pemimpin nasionalis.
  • Keuntungan
Dibebaskannya pemimpin-pemimpin Indonesia yang ditahan diantaranya Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir, dan lain-lain.
  • Kerugian
Pemerintah Jepang memanfaatkan para pemimpin nasional untuk dapat merekrut massa dengan mudah.

Source: Berbagai literatur di internet ^^


You Might Also Like

1 Comments

Terimakasih atas kunjungan dan segala apresiasinya. Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar jika memang ada yang perlu didiskusikan ^ ^

Jika memerlukan informasi urgent, boleh sapa saya di email karena saya cukup aktif pula di sana :).

Disclaimer

Blog ini tidak merepresentasikan instansi tempat dimana penulis mengabdi, karena mayoritas konten adalah hasil kolaborasi dengan manusia-manusia baik hati :). Penulis tidak bertanggungjawab jika terdapat tulisan mengatasnamakan penulis (alias copas) di luar blog ini dan ini.
Blogger Perempuan